Dodekahedron Romawi, Artefak Misterius yang Membuat Arkeolog Bingung
Dodekahedron Romawi, Artefak Misterius yang Membuat Arkeolog Bingung
romawi kunoDodekahedron Romawi, Artefak Misterius yang Membuat Arkeolog Bingung
Dodekahedron Romawi biasanya terbuat dari logam dengan bagian pusat yang berongga.
Arkeolog amatir Patrick Schuermans menemukan objek yang ahli duga merupakan logam sihir dari Zaman Romawi di sebuah lapangan di sebelah utara Belgia. Schuermans menemukan objek ini saat sedang menggunakan detektor logamnya.
Objek Romawi dengan 12 sisi yang ia temukan disebut sebagai dodekahedron.
Dodekahedron biasanya terbuat dari logam dengan bagian pusat yang berongga. Ukurannya umumnya sebesar bola baseball yang dikelilingi dengan lubang dan tonjolan kecil di ujung sudutnya.
- Mangkuk Beling Zaman Romawi Ditemukan Masih Utuh Tidak Pecah, Usianya 2.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Stasiun Persinggahan Romawi Kuno, Berisi Banyak Artefak Berusia 12.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Cincin Emas Berhias Batu Mulia Berusia 2.300 Tahun, Masih Utuh dan Tak Berkarat
- Rekomendasi Baju Lebaran Ibu-Ibu yang Sesuai Tren Terkini dan Stylish di Tahun 2024
Selama 200 tahun belakangan ini, arkeolog di utara Eropa menemukan 100 artefak misterius dodekahedron. Semuanya memiliki ukuran yang beragam, dari mulai 3 sentimeter hingga 11 sentimeter.
Dilansir dari Smithsonian Magazine, para ahli dari Museum Gallo-Roman di Belgia menduga objek tersebut berusia lebih dari 1.600 tahun.
Menurut Badan Warisan Flanders, penemuannya merupakan salah satu dari hanya dua dodekahedron yang ditemukan di area tersebut.
Penemuannya akan segera ditampilkan di museum bersamaan dengan dodekahedron perunggu lain yang ditemukan di sekitar area penemuan objek sihirnya pada 1939. Hingga sekarang, arkeolog masih belum menemukan penjelasan apapun mengenai objek ini pada sumber teks tertulis.
Terdapat beberapa penggunaan dari dodekahedron, mulai dari alat pengukur, kalender, hiasan, hingga dijadikan sebagai senjata.
Ahli di Museum Gallo-Roman berpendapat bahwa bangsa Romawi juga menggunakan alat tersebut untuk ritual sihir untuk memprediksi masa depan dan sihir. Pada Zaman Romawi, kegiatan meramal dan menyihir merupakan sesuatu terlarang, sebab agama Kristen melarang kegiatan tersebut.
Kurator Museum Gallo-Roman, Guido Creemers, mengatakan "kegiatan tersebut tidak diperbolehkan dan hukumannya sangat berat." Hal tersebut diduga menjadi alasan ketidaktersediaan sumber teks tertulis mengenai objek tersebut.