Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
soekarnoTerungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Jepang menyerah pada sekutu tanggal 15 Agustus 1945 setelah Nagasaki dan Hiroshima dibom atom. Peristiwa itu mempercepat kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik.
Para Pemuda Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta Segera Menyatakan Kemerdekaan Hari itu Juga
Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka..
- Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
- Masa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
- Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
- Seleksi CPNS Bakal Digelar Tiga Kali Tahun Ini, Cek Jadwal Lengkapnya di Sini
- GBI Keluarga Allah Jakarta dan Ps.Nita Setiawan Berbagi Takjil
- VIDEO: Kronologi Pesawat Jatuh di BSD Tangsel, KNKT Ungkap Fakta Kecelakaan Tewaskan 3 Orang
Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
Soekarno mengaku sudah menyiapkan hari baik yang dipilihnya saat masih berada di Saigon. Di Vietnam, Soekarno-Hatta menemui Marsekal Terauchi, Panglima Tentara Jepang untuk Asia Tenggara. "Aku sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini dikerjakan pada tanggal 17," kata Bung Karno.
Kenapa Tanggal 17 Agustus 1945?
"17 Adalah angka yang suci. Kita sedang berada di Bulan Ramadan, dan Hari Jumat adalah tanggal 17. Jumat Legi, Jumat yang manis, Jumat suci. Alquran diturunkan tanggal 17 dan Orang Islam Salat 17 rakaat dalam sehari," kata Sukarno.
"Aku menyadari, adalah takdir Tuhan peristiwa ini akan jatuh di hari keramat-Nya. Proklamasi akan berlangsung tanggal 17. Revolusi akan mengikuti setelah itu," tambah Bung Karno.
Rangkaian Sejarah Proklamasi Indonesia Sempat Diwarnai Aksi Penculikan
Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Namun malam harinya, keduanya sudah bisa berada di Jakarta kembali.
Sesuai Rencana Sukarno, Proklamasi Dibacakan Tanggal 17 Agustus
Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama.
"Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar."
"Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!" tegas Bung Karno.