Galaknya Ahok marahi guru honorer sampai pingsan
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah kepada lima orang guru honorer. Para guru ini mengadukan soal tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tidak meluluskan mereka.
Ahok mengatakan, tidak memiliki wewenang untuk mengubah hasil tes tersebut. Sebab tes tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat. Selain itu, dia tidak suka dengan cara yang dilakukan oleh guru honorer tersebut.
"Kalian (lima guru honorer) mengadu ketika tes sudah dilakukan dan hasilnya tidak lulus. Tapi kalian tidak bakalan ngadu ke saya kalau diterima. Seharusnya kalian mengadukan kecurangan sebelum tes dilakukan," tegasnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
Tapi guru honorer ini tidak puas dengan jawaban tersebut. Mereka tetap menuntut hak mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagai mana dijanjikan pemerintah. Sebab mereka sudah selama 10 tahun menjadi guru honorer, dan tak kunjung bisa menjadi PNS.
"Kalau mau ngomong kesel-keselan sama pemerintah pak ya, saya pun kesel. Kenapa pemerintah begitu goblok ngangkat honorer jadi guru langsung PNS. Padahal banyak ajak saudara, ajak saudara, enggak test juga honorer," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok juga menyemprot mereka lantaran mereka baru mengadu saat sudah tidak lulus dan tak memberitahunya sejak awal jika ada kecurangan saat sebelum test.
"Sekarang bantu saya siapa yang curang di honorer. Saya orangnya keselan. Kenapa keselan? Kenapa sebelum test lu enggak ngomong sama gua. Setelah kamu enggak lulus, kamu baru ngomong. Itu yang gua enggak suka jadi orang. Kalau lulus kamu diem. Maksud saya jangan begitu jadi orang. Saya udah ngomong dari dua setengah tahun lalu, kalau ada ketauan maling masuk ikut test, lu kasih tahu gua. Menpan itu bukan di bawah saya, BKD baru di bawah saya!," tambahnya.
Salah satu guru honorer kaget dengan pernyataan terakhir Ahok. Dia menangis kencang hingga akhirnya pingsan dan digotong ke tempat disamping lift lantai dua Balaikota DKI Jakarta. Sementara Ahok berlalu masuk kembali ke ruang kerjanya.
Saat sadar, dia hanya bisa mengeluh perihal sikap Ahok. "Saya kaget aja. Enggak usah marah-marah. Ngomong aja baik-baik," ucapnya sembari tersedu.
Dia dan kawan-kawan juga hanya bisa meratapi nasib sebagai guru honorer yang digaji hanya sebesar Rp 650.000 hingga Rp 700.000 per bulan.
"Kami udah 10 tahun lebih jadi guru honorer. Mana janji pemerintah untuk memperhatikan kami," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya