Satu Keluarga Asal Bojonegoro Meninggal di Sawah, Ternyata Ini Sebabnya
Merdeka.com - Jebakan tikus beraliran listrik di sawah kembali membawa korban. Kali ini, empat orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia di sawah pada Senin (12/10/2020) pagi. Penyebabnya diduga tersetrum jebakan tikus beraliran listrik.
Berita duka itu dikabarkan oleh akun Instagram @bojonegoromatoh_. Tak lama setelah berita itu diunggah, warganet membanjiri kolom komentar salah satu akun informasi daerah itu.
Kronologi Kejadian
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Satu keluarga (4 orang) di Tambahrejo - Kanor - Bojonegoro meninggal dunia diduga akibat tersetrum / terjaring ranjau tikus di sawah pagi ini (12/10/2020). Semoga Husnul Khotimah. Amin. Mereka Pahlawan sumber pangan. Selalu waspada dan hati" lur, terkhusus untuk petani di sawah,” tulis @ bojonegoromatoh_.
©2020 Merdeka.com/Instagram @bojonegoromatoh_
Berdasarkan informasi yang diterima, empat korban tersebut meninggal tidak di sawah miliknya sendiri, melainkan di sawah orang lain. Para korban disebut sedang memanen cabai, tidak sengaja terkena setrum jebakan tikus. Sementara itu, pemilik sawah dikabarkan lupa mematikan saklar, sehingga listrik masih mengalir.
“Bkn di sawahnya sendiri min,” komentar pemilik akun @rir.is26.
“Wong manen lombok iku min, sing duwe Lalai sekekel gk dipateni, kueplak ndase kunu dadi patine wong (orang memanen cabai itu min, yang punya teledor saklarnya tidak dimatikan, toyor kepalanya sana menyebabkan kematian orang),” komentar pemilik akun @dwitataapril.
Komentar Warganet
Selain menyampaikan duka cita, beberapa warganet juga memberi tanggapan atas maraknya fenomena memasang jebakan tikus beraliran listrik di sawah.
©2018 Merdeka.com
“Akibat manusia sering memburu predator nya tikus min seperti burung hantu,ular,garangan min makanya tikus nya populasi meledak akhirnya terpaksa pakai setrum dan akhirnya kena diri sendiri min,” komentar pemilik akun @alaikanasrul_.
Pemasangan jebakan tikus beraliran listrik di sawah juga marak ditemui di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Polres Ngawi mencatat terdapat 24 kasus kematian akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di area persawahan untuk membasmi hama tikus.
Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi, AKP I Gusti Agung Ananta Pratama, menjelaskan, kasus kematian itu tercatat selama kurun waktu tahun 2019 hingga September tahun 2020.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga yang masih berduka ingin segera kasus ini terungkap.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca Selengkapnya