Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berapa biaya memindahkan Ibu Kota?

Berapa biaya memindahkan Ibu Kota? banjir bundaran hi. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Setiap kali Jakarta terkena bencana terutama banjir, wacana pemindahan Ibu Kota menjadi topik bahasan utama pemerintah. Padahal, memindahkan Ibu Kota bukannya memindahkan administrasi negara tetapi manusia yang jumlahnya ribuan serta infrastruktur pendukung.

Pemindahan Ibu Kota tidak bisa serta merta pindah dalam satu dua tahun. Paling tidak sebelum pembangunan infrastruktur, dibutuhkan kajian yang mendalam mulai aspek sosial, tata kelola sampai biaya yang harus dikeluarkan oleh negara.

Selain itu, pemindahan Ibu Kota, jangan hanya sekedar memindahkan elite politik atau birokrasi semata yang hanya akan menikmati kepindahan tersebut. "Jangan pemindahan Ibu Kota dilandasi oleh masalah Jakarta yang sudah banyak, seperti banjir dan macet," ujar Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna pada merdeka.com, Jumat (25/4).

Yayat memprediksi kepindahan Ibu Kota membutuhkan biaya yang super besar. Jika dibandingkan pembenahan Jakarta. Contohnya, untuk satu program penanggulangan banjir Jakarta butuh Rp 60 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan pemindahan Ibu Kota. "Ingat pindah Ibu Kota butuh dana besar. Saat ini ada 35 kementerian, artinya harus membangun 35 gedung kementerian, akses jalan, dan infrastruktur lainnya," katanya.

Dilihat dari satu program saja, pemindahan Ibu Kota akan memakan dana yang sangat besar. Padahal, perpindahan Ibu Kota bukan sekedar memindahkan perkantoran milik pemerintah pusat.

Selain itu, idealnya pemindahan Ibu Kota, bukan karena adanya masalah di Ibu Kota saat ini seperti banjir dan kemacetan. Tanpa adanya penataan yang baik dan terencana bisa terjadi kesalahan yang sama seperti di Jakarta. "Pemindahan harus disesuaikan dengan visi Indonesia ke depan," katanya.

Kesuksesan pemindahan Ibu Kota tergantung pula kesejahteraan masyarakat dengan tingkat pendapatan yang sudah mapan. Hanya beberapa negara yang sukses memindahkan Ibu Kotanya seperti Israel dan Kazakstan yang didukung kesejahteraan masyarakat dan disiplin masyarakat yang kuat.

Di Malaysia, kata Yayat, 50 persen pegawai negeri pulang-pergi ke Kuala Lumpur karena jarak dan transportasi yang memadai. Hanya pegawai rendahan yang bertahan di Putra Jaya."Ini dipengaruhi oleh fasilitas kota anyar yang mereka dapatkan," ujarnya.

Dia menegaskan aspek sosial masyarakat perlu diperhitungkan. Aspek ini akan memakan biaya tinggi, buka hanya infrastruktur. "Membangun kota mandiri yang dikelola swasta saja butuh 25 tahun, apalagi Ibu Kota?" katanya.

Yayat mengatakan, yang bisa dilakukan Jakarta saat ini adalah berbagai pertumbuhan ekonomi dengan daerah lain di sekitar Jakarta. Misalnya paling ekstrem Jakarta menolak mengizinkan adanya industri padat karya dan menolak pembangunan pusat bisnis anyar. "Paling ekstrem adalah relokasi pabrik, pelabuhan dan industri ke daerah lainnya, ini bisa mengurangi dan lambat-laun masyarakat akan berpindah," katanya.

Agar pengusaha tidak berbondong-bondong bangun pabrik di Jakarta, yang bisa dilakukan Jokowi adalah menaikkan upah minimum setinggi mungkin. "Ini bisa mendorong pengusaha mencari tempat di luar Jakarta, sehingga beban Jakarta berkurang.".

Dia menilai besarnya biaya pemindahan Ibu Kota akan membuat masyarakat protes dibandingkan penataan kawasan Jakarta. Sebab Indonesia itu bukan hanya Jakarta.

"Lebih baik digunakan untuk pembangunan perumahan masyarakat. Toh, pindah Ibu Kota tanpa ada manajemen yang jelas masalah yang sama akan muncul. Pindah Ibu Kota harus sesuai visi dan misi Indonesia ke depan, bukan karena masalah saat ini," katanya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Cinta Putri Kolonel TNI dengan Lettu, Berawal Dikenalkan Sang Ayah kini jadi Suami 'Jodoh di Tangan Papa'
Perjalanan Cinta Putri Kolonel TNI dengan Lettu, Berawal Dikenalkan Sang Ayah kini jadi Suami 'Jodoh di Tangan Papa'

Simak kisah cinta putri kolonel TNI dengan perwira berpangkat Lettu. Ternyata berawal dari dikenalkan sang ayah.

Baca Selengkapnya
Kemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Kemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji

Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hidup di Kampung, Segini Pengeluaran Tiap Bulan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Bikin Geleng-geleng Kepala
Hidup di Kampung, Segini Pengeluaran Tiap Bulan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Bikin Geleng-geleng Kepala

Imas, ibu dari dua anak di kampung Bandung Barat membocorkan berapa biaya hidup dalam satu bulan saat hidup di kampung.

Baca Selengkapnya
Malu karena Disuruh Istri Beli Pembalut, Pria ini Menyamar ke Warung Sampai Kenakan Pakaian Wanita
Malu karena Disuruh Istri Beli Pembalut, Pria ini Menyamar ke Warung Sampai Kenakan Pakaian Wanita

Momen pria malu disuruh istrinya beli pembalut. Ia rela menyamar kenakan pakaian wanita demi kebutuhan istrinya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!

Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Keluhkan Gaji Belum Dibayar Negara, Pria Mau Ngadu ke Jokowi Malah Diamankan Paspampres
Keluhkan Gaji Belum Dibayar Negara, Pria Mau Ngadu ke Jokowi Malah Diamankan Paspampres

Pria itu menyentuh Jokowi dan terdengar ingin menyampaikan sesuatu.

Baca Selengkapnya
Terlalu Lama Tinggal di Bandung, Pemuda Papua Ini Sampai Lupa Bahasa Sendiri
Terlalu Lama Tinggal di Bandung, Pemuda Papua Ini Sampai Lupa Bahasa Sendiri

Pemuda ini pun dengan reflek mengatakan "mama kumaha?" saat menelpon dengan ibunya di Papua

Baca Selengkapnya