Gara-gara telepon genggam, Rahmawati tewas tabrak pohon
Merdeka.com - Hampir semua masyarakat mengetahui bahwa menggunakan telepon genggam saat mengendarai sepeda motor atau mobil sangat berbahaya. Namun, tidak semua mematuhi imbauan pihak kepolisian agar tidak menggunakan telepon genggam saat berkendara.
Sudah banyak catatan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan karena pengemudi menggunakan sepeda motor. Seperti yang dialami Rahmawati (30 tahun). Rahmawati menghembuskan napas terakhir setelah sepeda motornya menabrak sebuah pohon di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Kejadian bermula saat korban yang mengendarai motor matik berjenis Yamaha Mio berwarna biru dengan plat nomor B 6411 ERQ melaju kencang dari arah Semanggi menuju M.H Thamrin.
"Tadi sih korban lagi ambil handphone di tasnya waktu motor ngebut. Tahunya dia jalan makin ke pinggir dan nabrak pohon, tidak jalan depan," kata Dedi seorang petugas keamanan Sentra Sudirman ketika di temui di lokasi, Jakarta, Jumat (9/8).
Petugas Satgatur Polda Metro Iptu Hermanto mengatakan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, penyebab kecelakaan karena kurangnya konsentrasi mengendarai sepeda motor.
"Ada orang yang cerita tadi pas kejadian, korban ini mau ngambil HP di tas, tidak lihat jalan lalu tabrak trotoar. Karena kaget dia gas motornya," tutur Hermanto di tempat yang sama.
Korban yang beralamat di Pangkalan Jati, Depok, Jawa Barat ini langsung tewas seketika akibat luka parah pada bagian kepala. "Sepertinya helmnya lepas dari kepalanya pas jatuh, kepala korban luka parah," jelas Hermanto.
Kini, jenazah korban sudah dibawa petugas kepolisian ke RSCM.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaFiki akhirnya dibebaskan setelah dalam serangkaian penyidikan diketahui perbuatan yang dilakukannya untuk melindungi diri.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca Selengkapnya