Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal Yani: RPKAD asah pisau komandomu!

Jenderal Yani: RPKAD asah pisau komandomu! RPKAD. ©buku achmad yani tumbal revolusi/amelia a.yani

Merdeka.com - Tahun 1965 panas membara oleh gesekan politik Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia. Sejumlah langkah politik PKI ditentang Angkatan Darat. Salah satu yang krusial adalah soal angkatan kelima, dimana PKI meminta buruh dan petani dipersenjatai untuk menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.

Selain itu PKI juga menginginkan ada komisariat politik dalam militer, seperti dalam negara-negara komunis. Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmad Yani yang paling keras menentang usulan-usulan PKI ini.

Yani makin marah saat terjadi peristiwa Bandar Betsy di Simalungun, Sumatera Utara. Ribuan petani menyerobot tanah milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Seorang anggota TNI, Pelda Soedjono tewas dicangkul.

Di peringatan HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tanggal 15 Juli 1965 di Jakarta, Yani menumpahkan kemarahannya pada PKI.

"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," kata Yani.

Yani berjanji akan menuntut para pelaku pengeroyokan Pelda Soedjono serta menolak usulan-usulan PKI soal Nasakom ala PKI.

RPKAD pasukan loyal Angkatan Darat. Pasukan terbaik dengan prestasi gemilang di berbagai palagan. Pidato Yani membakar semangat pasukan komando baret merah itu.

Ada analisa menarik soal RPKAD. Sebagai satuan terbaik, seharusnya Angkatan Darat menyerahkan pasukan itu untuk masuk ke Resimen Tjakrabirawa. Namun pimpinan AD rupanya tetap menginginkan RPKAD menjadi pasukan pemukul dan bebas dari huru-hara politik.

Karena itu kemudian AD menyerahkan Batalyon 454 yang terkenal dengan sebutan Banteng Raiders atau BR. Dari segi kemampuan dan prestasi, BR tak kalah dengan RPKAD. Pasukan terjun dengan kemampuan tempur di gunung dan hutan.

Ahmad Yani juga yang mendirikan Banteng Raiders tahun 1952 saat masih berpangkat kolonel dan menjadi komandan brigade di Jawa Tengah. Saat itu Yani membutuhkan pasukan elite untuk bertempur melawan gerilyawan Darul Islam. Maka Yani dikenal sebagai Bapak Banteng Raiders.

Kelak saat aksi G30S berlangsung, pimpinan gerakan ini Letkol Untung Syamsuri berasal dari Banteng Raiders yang ditugaskan di Tjakrabirawa. Kebanyakan pelaku penculikan juga berasal dari BR.

"Ironisnya Yani diculik dan dibunuh oleh pasukan yang dulu dibentuknya dengan susah payah," kata sejarawan Petrik Matanasi saat berbincang dengan merdeka.com.

Sementara RPKAD, sesuai harapan Angkatan Darat, menjadi tulang punggung penumpasan G30S. Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo pernah menyampaikan koran tewas tak kurang dari 3 juta orang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Tak Terbujuk Rayu Kekuasaan, PDIP dan PKS Bisa Jadi Oposisi Kuat di Parlemen Gabung Kekuatan Sipil
Tak Terbujuk Rayu Kekuasaan, PDIP dan PKS Bisa Jadi Oposisi Kuat di Parlemen Gabung Kekuatan Sipil

PDIP dan PKS punya pengalaman menunjukan kekuatan di parlemen asal konsisten tetap menjadi oposisi dan tidak terlibat dalam pembicaraan bagi-bagi jatah menteri.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

FX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard
Sekjen PDIP Nilai Ganjar Kampanye Jalan Sendiri, Capres Lain di Atas Mobil Alphard

Hasto menyebut, jika Ganjar dapat blusukan dengan mantap dan sangat keterbukaan.

Baca Selengkapnya
Ketum PAN Beberkan Nama-Nama Kader PAN yang Bakal Maju Pilgub DKI, Ini Daftarnya
Ketum PAN Beberkan Nama-Nama Kader PAN yang Bakal Maju Pilgub DKI, Ini Daftarnya

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partainya dalam kontestasi Pilkada.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Disebut PDIP Bukan Lagi Kadernya: Terima Kasih
Reaksi Jokowi Disebut PDIP Bukan Lagi Kadernya: Terima Kasih

Jokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.

Baca Selengkapnya