Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah polisi ditembak hingga cacat saat lindungi Soekarno

Kisah polisi ditembak hingga cacat saat lindungi Soekarno Soekarno. ©Deppen/Cindy Adams

Merdeka.com - Penembakan pada anggota polisi makin sering terjadi. Setelah Aipda Anumerta Sukardi ditembak hingga tewas di depan KPK, giliran Briptu Ruslan Kusuma ditembak di Cimanggis, Depok. Motor Ninja 250 CC milik Ruslan diambil pelaku yang berjumlah empat orang.

Dulu, Presiden Soekarno mempunyai pengawal khusus. Mereka disebut Detasemen Kawal Pribadi (DKP), anggotanya berasal dari satuan polisi istimewa yang kini disebut Brimob.

Kesetiaan mereka teruji menyelamatkan Soekarno dari berbagai percobaan pembunuhan. Demi sang presiden, anggota DKP siap jadi tameng hidup.

Bulan Januari 1962, Presiden Soekarno dijadwalkan berpidato di Makassar. Hari sudah beranjak malam, ketika rombongan presiden menuju gedung pertemuan. Rombongan presiden pun melaju. Iring-iringannya dibuka sepeda motor sebagai voor rijders, lalu diikuti satu jip kawal pribadi (DKP), baru mobil RI-1. Setelah itu di belakangnya satu jip DKP, dan ditutup motor kawal belakang.

Ketika memasuki jalan Tjendrawasih yang sepi dan gelap. Tiba-tiba terdengar ledakan. Mobil Presiden digranat. Untungnya serangan itu meleset.

Ajudan Soekarno , Mayor Bambang Widjanarko menceritakan kisah itu dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno ' yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia tahun 2010.

Bambang memerintahkan Soekarno tiarap. Saat seperti itu, protap keselamatan presiden semua dipegang ajudan. Di sekeliling mobil, anggota DKP bersiaga. Mereka menjadi tameng melindungi Soekarno . Jika para penyerang sudah menempatkan penembak jitu, bisa dibayangkan rombongan Soekarno akan menjadi sasaran empuk. Untung sekali lagi, penyerang hanya melemparkan granat tanpa diikuti serangan lain.

Setelah kondisi dirasa aman, rombongan meneruskan perjalanan menuju Gedung Olahraga Makassar. Soekarno berpidato membakar semangat rakyat seolah-olah tak terjadi apa-apa dalam peristiwa itu.

Tapi DKP makin merapatkan penjagaan. Ketika Soekarno hendak kembali ke gubernuran, Bambang dan DKP mengatur siasat. Wali Kota Makassar duduk di dalam mobil kepresidenan. Tak lupa dia diminta mengenakan kopiah seperti Soekarno .

Sementara itu Soekarno menumpang mobil di belakang iring-iringan itu. Tak ada serangan saat kembali. Soekarno pun selamat sampai gubernuran.

Cerita heroik soal anggota DKP ini juga dikisahkan Komandannya AKBP Mangil. Saat itu Soekarno melaksanakan Salat Idul Adha di Istana.

"Saya duduk enam langkah di depan bapak. Di samping saya duduk Inspektur Polisi Soedio. Kami berdua menghadap ke arah umat. Sedangkan tiga anak buah, Amon Soedrajat, Abdul Karim dan Susilo pakai pakaian sipil dan berpistol duduk di sekeliling bapak," cerita Mangil dalam buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang yang ditulis wartawan Senior Julius Pour, terbitan Kompas.

Tiba-tiba saat rukuk, seorang pria bertakbir keras. Dia mengeluarkan pistol dan menembak ke arah Soekarno . Refleks, semua pengawal berlarian menubruk Soekarno . Amoen melindungi Soekarno dengan tubuhnya. Sebutir peluru menembus dadanya. Amoen terjatuh berlumuran darah.

Pistol menyalak lagi. Kali ini mengenai menyerempet kepala Susilo. Tapi tanpa menghiraukan luka-lukanya, Susilo menerjang penembak gelap itu. Dua anggota DKP membantu Susilo menyergap penambak yang belakangan diketahui bernama Bachrum. Pistol milik Bachrum akhirnya bisa direbut DKP.

Soekarno berhasil diselamatkan. Begitu juga dengan dua polisi pengawalnya. Untungnya walau terluka parah, Amoen dan Susilo selamat.

Bambang Widajanarko memuji kesiapsiagaan para anggota DKP. Tanpa tindakan heroik mereka, Soekarno sudah tewas. Mereka rela berkorban bahkan nyawa sekalipun.

"Seorang anggota kawal pribadi berkorban hingga cacat seumur hidupnya," kisah Bambang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto

Menurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto

Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi 'Perisai Hidup' Presiden Jokowi, Intip Profil Kolonel Faisol Izuddin Karimi
Disebut Jadi 'Perisai Hidup' Presiden Jokowi, Intip Profil Kolonel Faisol Izuddin Karimi

Sosok pria berbadan kekar ini selalu berada di sisi Presiden Joko Widodo dan sudah dikenal sebagai 'perisai hidup'.

Baca Selengkapnya
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya