Pelaku penyiraman air keras mahasiswi Binus siap nikahi korban
Merdeka.com - Riki Halim Levin (23) tersangka penyiraman air keras ke tubuh mahasiswi Bina Nusantara, Lynia Davega (19) mengaku akan bertanggung jawab semua perbuatannya. Dia pun mengaku siap menikahi korban.
"Saya punya inisiatif untuk menikahi dia. Dan saya akan lakukan itu. Meskipun dalam keadaan luka bakar saat ini," ujar Riki di Mapolrestro Jakarta Barat, Jumat (8/11).
Dengan muka menunduk, tersangka juga mengatakan, sejak melakukan penyiraman, dan dalam pelarian, dirinya sangat ingin menjenguk korban. "Sebenernya saya ada niat untuk melihat korban ini sekarang seperti apa," ujar Riki.
Lebih lanjut, anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku, selama melakukan pelarian, dirinya sempat dua kali berpindah lokasi. Selama pelarian itu, dia menetap di tempat saudaranya di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebelumnya, setelah sempat menjadi pelarian sebulan lebih, Riki Halim Levin (23), tersangka penyiraman air keras ke tubuh Lynia Davega (19) akhirnya tertangkap. Riki ditangkap di Jalan Kom Yos Sudarso Jeruju, Pontianak Barat, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Tersangka ditangkap Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat, Kamis (7/11).
Riki yang merupakan mantan pacar korban, nekat menyiram korban, yang merupakan mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus) karena diputuskan secara sepihak oleh korban. Korban disiram air keras di tempat kos nya di Jl U No 7B, RT 9 RW 15, Palmerah, Jakarta Barat disiram pada Kamis (3/10) pukul 09.45 WIB
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua Bintara tersebut tak bisa menghadiri pelantikan sang putra tercinta.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnya