Robby, pria yang lehernya berlubang akibat rokok meninggal dunia
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, nama Robby Indra Wahyuda mendadak populer di media sosial, khususnya Facebook sejak ia rajin menceritakan pengalamannya setelah divonis dokter menderita kanker larynx. Akibat kanker tersebut, Robby harus merelakan kehilangan suaranya.
Perjuangan Robby melawan kanker berakhir setelah dirinya menghembuskan napas terakhir pada Selasa (23/6). Menurut keterangan Gerakan Muda FCTC (Framework Convention on Tobacco Control), Robby meninggal pukul 14.00 WIB di usia 27 tahun.
"Selamat berpulang Robby, istirahatlah di sisi-Nya, tapi estafet perjuangan idealisme akan terus kami bawa sampai garis finish," tulis Gerakan Muda FCTC melalui akun Twitter-nya, Rabu (23/6).
Tidak cuma menuliskan pengalamannya setelah terkena kanker di Facebook pada 2014, pria yang bekerja di Dinas Pendidikan Kota Samarinda ini juga mengunggah foto-foto saat ia menjalani pengobatan hingga menjalani operasi di rumah sakit. Dalam salah satu foto, tampak istri Robby setia menemaninya hingga tertidur di samping kasur rumah sakit.
"Saat kanker stadium 3 yang aku idap. Istriku rela menemani dan menjagaku sampai pagi. Love u sayang," tulis Robby.
Meski kanker larynx yang disebabkan karena kebiasaannya merokok telah merenggut suaranya, Robby meminta perokok lain untuk segera berhenti merokok.
"Aku bukan menakut-nakuti kalian. Saya cuma berkata kami adalah contoh korban kenikmatan rokok yang selalu mengisi waktu luang kita biar ga stres. Dan rasanya mantap setelah habis makan."
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayi di Ogan Komering Ilir lahir dengan nama nama Muhammad Prabowo Gibran.
Baca SelengkapnyaBaju terakhir yang dipakai ibunya itu disimpan dan selalu dipeluknya ketika ia merindukannya.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca Selengkapnya