Siswa pengeroyok guru di Makassar menangis dan mengaku stres
Merdeka.com - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Sulsel, Tenri A. Pallallo menemui MAS (15), yang ditahan lantaran mengeroyok guru bersama sang ayah, Adnan Achmad. Dia langsung berurai air mata saat ditemui.
"Saya stres berat tante," kata MAS seraya menangis di pangkuan Tenri, Jumat (12/8).
Tenri datang bersama Kepala BP3A Sulsel, Andi Murlina, ke Mapolsek Tamalate, Makassar. Kepala Unit (Kanit) Binmas Polsek Tamalate, Iptu Mansyur, menyambut keduanya. MAS kemudian dijemput di ruang penyidik tempat pemeriksaannya, dan diantar masuk ke ruang Binmas. Dalam ruangan ini, siswa MAS menenggelamkan wajahnya di pangkuan Tenri.
Menurut Tenri, dia telah memanggil psikolog buat mendampingi MAS. Dia mengatakan, sudah melobi beberapa sekolah swasta dan pesantren supaya mau menampung MAS, jika benar dia dikeluarkan dari sekolahnya di SMKN 2.
"Saya tidak urus masalah bapaknya. Yang mau saya urus di sini adalah anaknya. Saya akan bermohon ke penyidik bagaimana agar anak ini dikeluarkan, agar bisa dimasukkan di rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Sembari proses hukumnya tetap berlanjut," kata Tenri.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPerpisahan sekolah merupakan momen yang penuh emosional bagi siswa dan guru.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca Selengkapnya4 tahun merantau, mahasiswi ini mengajak bapak penjaga kos jalan-jalan ke mal sebelum ia mudik.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca Selengkapnya