Situs Kawal-Suara diganggu orang tak dikenal
Merdeka.com - Situs kawal-suara.appspot.com, situs yang menghitung suara mulai dari tingkat TPS, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga Nasional pada Rabu siang diganggu pihak luar. Dalam laman Facebook, Kawal Suara menuliskan, situs mulai diganggu pada Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB
"MAYDAY, MAYDAY... Teman2, tampaknya terjadi lagi perubahan signifikan persentase perolehan suara. Saya perhatikan banyak sekali entry yang salah. Untuk itu saya pasang lagi link Verifikasi di laman depan. Mohon bantuannya untuk menandai isian2 yang salah" tulis admin Kawal-Suara dalam laman Facebook, Rabu (16/7).
Kawal-Suara memperkirakan, situs mereka diganggu secara terorganisir. Dalam tampilan grafik yang diambil di bawah pukul 15.25 WIB, traffic tiba-tiba melonjak dan mencapai puncaknya pada pukul 14.20 WIB.
"Grafik di bawah diambil jam 15:25. traffic tiba2 melonjak dan mencapai peak kira2 jam 14:20. Sekarang traffic mulai turun lagi dan sekilas dari menu verifikasi relatif sedikit yang tidak valid (Guys, CMIIMW)."
Untuk menekan serangan tersebut, Kawal Suara akan menambahkan registrasi dalam halaman situs. Selain itu mereka akan mencari apakah IP yang membuat serangan bisa diidentifikasi.
"Nanti kita akan coba cari entry2 yang bermasalah lewat backdoor. Jika bisa diidentifikasikan kita akan coba hapus. Dan TPS yang terkait di-reset. hingga siap dientry ulang."
"Rekan, selain isian fraud dengan value 999 baik di calon no 1 maupun calon no 2, apakah juga ditemukan isian aneh lainnya yang sistemik? Mohon infonya supaya bisa kami lacak juga" tulis admin Kawal Suara di laman Facebook sekitar pukul 18.15 WIB.
Fraud sendiri merupakan proses memalsukan data statistik, atau dokumen dengan maksud untuk menipu. Ketika objek adalah catatan atau dokumen ini sering disebut sebagai dokumen palsu.
Kawal-Suara merupakan situs yang memberikan kesempatan bagi setiap orang memasukkan data hasil penghitungan suara pada pemilihan presiden 9 Juli lalu. Cara ini disebut crowdsourcing. Dalam setiap satu IP Addres hanya bisa memasukkan satu kali data.
Dikutip dari techinasia.com, pendiri Kawal-Suara, Reza Lesmana mengatakan, jika KPU dapat membuka data penghitungan suara ke publik, maka Kawl-Suara mungkin tidak dibutuhkan. Reza menambahkan, dirinya ingin mengetahui sejauh mana akurasi data antara data yang dikirimkan masyarakat dengan hasil hitung cepat yang biasa dilakukan lembaga survey.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pembangunan waduk terjadi sebuah insiden jebolnya tanggul pembantu yang memakan korban hingga 127 orang.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaPerdebatan terjadi di kalangan ilmuwan tentang suara bawah laut paling keras yang pernah ditemui.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaManajemen suara manusia penting untuk dilakukan semua orang.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaJerawat punggung menjadi masalah yang sering dialami banyak orang. Begini penyebab dan cara mengatasinya.
Baca Selengkapnya