Awas, banyak penipu menyamar jadi korban MH17 di Facebook
Merdeka.com - Facebook telah menjadi sosial media sejuta umat yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, dari yang baik sampi yang jahat sekalipun. Buktinya, kini bayak orang-orang tak bertanggung jawab memanfaatkan Facebook untuk mengeruk untung dari para simpatisan MH17.
Seperti yang dilansir oleh Ubergizmo (23/07), beberapa pengguna Facebook asal Belanda dan Australia telah tertipu karena telah mengirimkan uang kepada akun-akun Facebook palsu.
Akun-akun abal-abal tersebut mengganti profil mereka menjadi warga Australia atau Belanda yang berkaitan dengan tragedi jatuhnya pesawat MH17.
Untuk mendapatkan uang, mereka menambahkan link atau tautan tertentu di profil yang akan menuntun 'korban' pada sebuah blog. Blog-blog setingan inilah yang akan membombardir Facebookers dengan iklan-iklan atau link-link palsu yang meminta dana untuk membantu para korban MH17.
Facebook pun telah mengonfirmasi bila pihaknya akan memblokir akun-akun palsu yang kemungkinan besar juga membawa tautan-tautan berbahaya. Jejaring sosial yang kini telah memiliki miliaran pengguna tersebut juga menyarankan pada pengguna untuk melapor bila menemui akun Facebook palsu yang berhubungan dengan tragedi MH17.
Kebanyakan korban akun palsu yang berasal dari Australia dan Belanda tak lepas dari banyaknya korban yang berasal dari kedua negara. Dari Belanda saja terdapat korban jiwa sebanyak 193 orang ketika pesawat MH17 jatuh tertembak beberapa waktu lalu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSementara satu korban korban kritis dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Delanggu untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg merupakan satu dari puluhan konglomerat dunia yang memiliki bunker khusus.
Baca SelengkapnyaIngat, penumpang Etihad Airways dilarang untuk membawa barang pribadi tambahan ke dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca Selengkapnya