18 Investor peminat Bank Mutiara dari Jepang hingga Timur Tengah
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menerima 18 Letter of Interest dari Calon Investor Saham Bank Mutiara. Dari 18 calon investor yang telah menyatakan minat tersebut, 8 merupakan investor dalam negeri dan 10 investor asing. Mereka berasal dari Jepang, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Australia, Timur Tengah, dan Taiwan.
"Kami menyambut gembira dan optimis bahwa penjualan ini akan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah kami tetapkan," ujar Sekretaris Perusahaan LPS, Samsu Adi Nugroho, dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (24/4).
Setelah tahapan penyampaian Letter of Interest oleh calon investor, LPS akan meminta para calon investor untuk menyampaikan paket registrasi. Paling lambat 29 April 2014. Dalam proses ini LPS melibatkan beberapa pihak.
Mulai dari Danareksa Sekuritas dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk memastikan keseluruhan proses berjalan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Sebelumnya, LPS selaku pemilik PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) Selasa (22/4), telah menutup pendaftaran investor yang berminat membeli Bank Mutiara. Investor ini didominasi dari luar negeri.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengaku sebagai salah satu investor yang mendaftarkan diri ingin membeli Bank Mutiara. Salah satu alasan BRI tertarik membeli Bank Mutiara adalah harganya yang murah.
"Kami mendaftar kepada Bank Mutiara, memang angkanya (harga) menarik buat kami," ujar Direktur Utama Bank BRI, Sofyan Basyir di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Rabu (23/4). Menurutnya, ini adalah kesempatan untuk melebarkan sayap bisnis. "Ini kan terbuka untuk bank lain, terbuka juga untuk akuisisi bank yang memang lagi membutuhkan tambahan modal," jelas dia. Sofyan menuturkan, nilai jual Bank Mutiara terbilang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan nilai bailout yang dikucurkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2008. "Karena harganya kita perkiraan lebih murah dan nilai bailout makanya kita masukkan penawaran," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaKetua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjualan saham ini tidak hanya akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga memperluas jaringan bisnis.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaLangkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSebanyak 558 penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bekasi belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya