Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Pertamina beberkan kegagalan akuisisi blok migas Venezuela

Bos Pertamina beberkan kegagalan akuisisi blok migas Venezuela SBY resmikan delapan proyek Pertamina. ©Rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Galaila Karen Agustiawan akhirnya angkat bicara mengenai gagalnya rencana perseroan mengakuisisi blok migas di Venezuela. Selama ini Karen memilih tidak bicara terlebih dahulu soal kegagalan itu untuk menjaga kepercayaan dunia Internasional.

"Tidak benar Pertamina itu bungkam. Kita sudah tanda tangan 5 SPA dan kita harus hormati karena ada legal implikasinya. Nantinya Pertamina bisa tidak dipercaya untuk mengakuisisi perusahaan lain. Jadi nanti mereka bilang Pertamina ember, padahal Pertamina bukan ember," ucap Karen dalam konfrensi pers di kantornya, Jakarta (27/2).

Karen menegaskan sudah menandatangani 5 SPA. Namun dia masih merahasiakan negara mana saja yang sudah ditandatanganinya. "Kami menunggu persetujuan negara setempat, sabar dulu," ucap Dahlan.

Karen sedikit menjelaskan, dalam akuisisi blok migas di negara lain, setelah menandatangani SPA belum bisa dipastikan Pertamina bisa masuk. Sebab harus menunggu persetujuan pemegang saham dan persetujuan negara tersebut. Oleh karena itu Pertamina tidak mau mengumbar terlebih dahulu sebelum ada kepastian.

"Setelah ada SPA, ada dua hal lagi yaitu persetujuan pemegang saham dan negara yang ingin kita masuk. Walaupun kita sudah SPA belum tentu kita bisa masuk. SPA yang lain 4 kami masih menunggu negara dan pemerintah setempat," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan akhirnya buka suara mengenai kegagalan Pertamina untuk membeli saham salah satu anak perusahaan asal Amerika Serikat di Venezuela. Dahlan mengaku biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi aset tersebut tidak layak.

"Pemerintah dalam pengertian pemegang saham, dalam pengertian BUMN, akhirnya tidak menyetujui itu (akuisisi aset di Venezuela), ternyata ada permintaan capex tambahan," ujar Dahlan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/31).

Dahlan mengaku, setelah menunggu lama, Pertamina akhirnya mendapatkan kepastian dari Venezuela perihal pembelian aset tersebut setelah menunggu lebih dari setengah tahun. Namun, pembelian aset tersebut membutuhkan anggaran tambahan sehingga menjadi tidak layak lagi bagi kondisi keuangan Pertamina.

"Semula biayanya katakanlah 400, dengan adanya permintaan tambahan itu menjadi dua kali lipat. Itu menjadi tidak feasible. Sehingga RUPS tidak menyetujui dan saya juga. Tapi kalau harganya sama dengan awal, ini akan jalan terus," jelas dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah

Pertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
Direktur Pertamina: PGN Jadi Harapan dalam Transisi Energi dan Kurangi Impor LPG
Direktur Pertamina: PGN Jadi Harapan dalam Transisi Energi dan Kurangi Impor LPG

Komisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng
Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng

Beberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.

Baca Selengkapnya
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari

Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran

Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.

Baca Selengkapnya