BUMI, perusahaan milik Bakrie menuju kebangkrutan
Merdeka.com - Performa keuangan Bumi Resources, perusahaan milik keluarga Aburizal Bakrie, terus terseok seok. Dalam catatan, Panin Sekuritas, BUMI mencatatkan kerugian sebesar USD 322 juta pada semester pertama 2012 setelah mencatatkan keuntungan sebesar USD 232 juta pada semester 2011.
Pengamat pasar PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan hancurnya kinerja BUMI disinyalir karena tergerusnya marjin laba BUMIyang diakibatkan melonjaknya biaya produksi sebesar 9,2 persen dan yang tidak diimbangi oleh naiknya harga jual. "Hal ini terjadi hampir di seluruh perusahaan batubara di Indonesia karena memburuknya harga batubara dunia," katanya.
Dia menegaskan faktor lainnya tergerusnya kinerja perusahaan karena tingginya beban keuangan yang harus dibayar serta kerugian atas transaksi derivatif. Laporan keuangan BUMI mencatat bahkan jumlah beban keuangan yang harus dibayar lebih tinggi dari laba usahanya sendiri. "Hal memperlihatkan betapa buruknya solvabilitas BUMI dalam membayar hutang," ujarnya.
Sarwoko menilai anjloknya kinerja BUMI, didorong rencana BUMI memperpanjang masa investasi dana senilai USD 231juta di PT Recapital Asset Management. "BUMI gagal mencairkan investasinya untuk melakukan refinancing. Terlebih dalam dalam tahun, BUMI memiliki tanggal jatuh tempo untuk utangnya kepada CIC," Katanya.
Perusahaan batubara milik Ketua Umum Golkar ini, masih harus menanggung pembayaran utang masing sebesar USD 600 juta untuk trance kedua dan USD 700 juta untuk trance selanjutnya.
Menurut analisa Panin Sekuritas dengan menggunakan metode Altman Score untuk menguji solvabilitas keuangan BUMI dari kebangkrutan finansial. Dapat disimpulkan, koefisien BUMI sangat kecil yakni 0.0982. "Maka dapat disimpulkan bahwa BUMI saat ini berada dalam zona tidak aman atau menuju kebangkrutan finansial," katanya.
Perusahaan penambangan dan penjualan batubara yang dimiliki keluarga Bakrie, memiliki lahan konsensi di Kalimantan Timur. BUMI mengklaim memiliki cadangan batubara terbesar di Indonesia dengan total cadangan sebesar 2,8 milyar ton yang dimiliki anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin). Tahun ini, BUMI menargetkan produksi batubara mencapai 75 juta ton atau naik 13.6 persen.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaMimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnya