Dosen UGM bantah turut bongkar mesin Tucuxi
Merdeka.com - Dosen Universitas Gadjah Mada, Jayan Setanuhady dan Eka Frimansyah, menampik turut andil dalam pembongkaran mobil listrik Tucuxi. Jayan dan Eka sebelumnya disebut ikut membongkar mesin Tucuxi di bengkel Kupu-Kupu Malam.
Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (5/1), Jayan membenarkan bahwa dia dan Eka dihubungi oleh pihak Kupu-Kupu Malam pada 26 Desember lalu. "Mereka menghubungi kami untuk meminta saran mengenai sistem pendingin kabin, pendinginan motor, safety dari wiring tegangan tinggi dan juga masalah inverter. Kami sebagai pendidik berusaha menjelaskan semaksimal mungkin yang kami tahu dan kami mampu secara umum, bukan khusus untuk mobil listrik Tucuxi," jelas Jayan.
"Jadi yang kami lakukan adalah memberikan penjelasan sesuai dengan ilmu yang kami miliki dan tidak pernah terlibat dalam proses penyempurnaan mobil," imbuh dia.
Jayan dan Eka yang menjadi bagian tim Mobil Listrik Nasional (Molina) mengaku tidak terlibat dalam proyek mobil listrik Tucuxi baik pada proses desain, pembuatan hingga penyempurnaannya. Molina dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri dari lima universitas.
"Kami berdua juga tidak pernah diperintah oleh Bapak Dahlan Iskan dalam proses perbaikan atau penyempurnaan yang dilakukan di Kupu-Kupu Malam, apalagi mendapatkan perintah untuk melakukan pembajakan teknologi yang ada di mobil Tucuxi," kata dia.
Dia juga menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai foto, skematik sistem elektronik, blue print desain, data spesifikasi apapun dari sistem atau teknologi yang digunakan oleh Tucuxi.
Sebelumnya, pencipta Tucuxi Danet Suryatama mengaku tersinggung karena tidak dilibatkan pada pembongkaran mesin mobil listrik Tucuxi akhir Desember lalu. Menteri BUMN Dahlan Iskan setelah pamer di Senayan membawa kembali mobil tersebut ke Yogyakarta. Namun, yang dihubungi hanyalah pihak Kupu-Kupu Malam tanpa tim Danet atau tim ElektrikCar.
Padahal, Danet mengaku telah menandatangani perjanjian dengan Kupu-Kupu Malam untuk tidak saling membuka rahasia dan dengan pihak Dahlan mengenai penjagaan terhadap hak cipta desain dan engineering.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN yang akrab dipanggil Pak Tiko ini mengapresiasi upaya perum Bulog mendatangkan teknologi mesin Rice to Rice
Baca SelengkapnyaAtas perbuatan keduanya terancam hukuman penjara tujuh tahun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaMendapati seorang pengendara yang sedang mendorong motornya di tengah derasnya hujan, dua pria ini langsung membantunya.
Baca SelengkapnyaBocah-bocah ini tampak memberhentikan pengendara motor yang ugal-ugalan melawan arah jalan. Aksinya banjir pujian.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perjalanan, sang jenderal mengendarai motornya sendiri ditemani sosok spesial.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tak kenal Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Sosoknya sudah tak asing lagi di masyarakat.
Baca Selengkapnya