HKTI: Tidak masuk akal bawang putih langka di negara agraris
Merdeka.com - Tingginya harga bawang putih di pasaran, yang disebut-sebut sebagai imbas penahanan 394 kontainer berisi bawang putih dari China dan Thailand oleh pihak Bea dan Cukai di terminal peti kemas Tanjung Perak, Surabaya mendapat sorotan keras dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Ketua HKTI Jawa Timur Yusuf Husni menuturkan, meroketnya harga bawang putih di pasaran karena pemerintah kurang tanggap dan terkesan lamban menyikapi persoalan hortikultura.
"Persoalan ini sebenarnya fenomena yang terjadi setiap tahun. Kenaikan harga bahan-bahan pokok, khususnya sembako ini terjadi setiap tahunnya. Dan pemerintah selalu terlambat menyikapi masalah ini. Ketika ada persoalan baru turun tangan," keluh Yusuf di Surabaya, Kamis (14/3).
Kondisi ini sekaligus memberi gambaran bahwa pemerintah tidak berpihak pada petani yang ada di Jawa Timur. "Keberpihakan itu kita rasakan jika ada persoalan, salah satu contoh kasus masalah bawang putih yang harganya cukup tinggi di pasaran ini misalnya. Diduga karena adanya ratusan kontainer bawang putih dari luar negeri yang tertahan di Tanjung Perak yang tidak dilengkapi surat izin, sehingga harga bawang putih menjadi mahal," keluh dia.
Masalah kelangkaan dan tingginya harga bawang putih sesungguhnya tidak perlu terjadi di Indonesia. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara agraris dan menjadi lumbung hortikultura.
"Kalau sampai impor, itu berarti pertanian kita tidak surplus. Siapa yang bilang surplus? Dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah, yang selalu lamban dalam bersikap. Di Indonesia, khususnya Jawa Timur, itu lumbung pertanian, dan sangat tidak masuk akal kalau terjadi kelangkaan," tegasnya.
Yusuf menjelaskan, tertahannya 394 kontainer bawang putih dari China dan Thailand karena tidak dilengkapi surat izin, tak ada pengaruhnya dengan harga di pasaran. "Jawa Timur sebagai lumbung pertanian kenapa harus impor? Masalahnya, pemerintah tidak ada keberpihakan terhadap para petani. Tidak ada bantuan dari pemerintah kepada petani. Sehingga, masalah ini menjadi momentum penting bagi para pemain-pemain (importir) untuk memainkan harga," kata dia menyayangkan.
Seperti diketahui, saat ini harga bawang putih terus meroket tajam, hingga mencapai Rp 80.000-100.000 per kilogram.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara di luar negeri berjalan lebih dulu namun, penghitungan dibarengi dengan di dalam negeri
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaPihaknya sudah meluncurkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaShinta Kamdani menyebut para pengusaha tidak masalah dengan pemilu yang akan dilaksanakan satu putaran maupun dua putaran.
Baca Selengkapnya