Insentif Untuk Pegawai Gaji di Bawah Rp 5 Juta Bisa Genjot Permintaan Masyarakat
Merdeka.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyatakan, program insentif untuk pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta dari pemerintah akan menyeimbangkan persentase penyebaran dana untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara lebih merata ke sisi permintaan.
"Jadi ditambahnya insentif (untuk pegawai) di bawah Rp 5 juta ini, saya termasuk yang setuju, karena di berbagai negara pun kelas menengahnya dapat dana tambahan di rekeningnya dari pemerintah, menurut saya sampai Desember (hal ini) menambah demand side. Begitu demand mulai meningkat maka suplai ikut meningkat," kata Aviliani dalam webinar, Minggu (9/8).
Dia menjelaskan, porsi penyebaran dana PEN saat ini masih condong ke sisi penawaran (supply side), di mana pemerintah menyediakan kurang lebih Rp 400 triliun sedangkan untuk sisi permintaan (demand side) hanya kurang lebih Rp 200 triliun.
Padahal, menurutnya, yang harus ditingkatkan saat ini adalah sisi permintaan, contohnya saja di sektor perbankan. Pemerintah menggelontorkan banyak stimulus untuk perbankan, namun jika tidak ada permintaan masyarakat untuk mengajukan kredit, maka dana yang disalurkan ke perbankan tidak akan terpakai.
Oleh karenanya, diharapkan stimulus sejenis insentif terhadap pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta ini bisa terus diperbanyak. Aviliani juga menyarankan agar pemerintah bisa fokus kepada sisi permintaan dalam penyaluran stimulus di tahun depan.
"Jadi tahun depan Pemerintah perlu memperhatikan untuk menambah demand side dibanding supply side," jelasnya.
Senada dengan Aviliani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya lah yang telah mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan insentif bagi para pekerja tersebut. Hal ini dinilai sebagai bantuan cepat yang dibutuhkan pekerja terdampak pandemi.
"Ini salah satu yang sangat baik, karena selama ini kita selalu memperdebatkan realisasi yang perlahan dan kurang cepat. Ini suatu yang lebih cepat dan bisa langsung kepada yang membutuhkan," ujar Shinta.
Shinta juga mendorong kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera membuat regulasi penyaluran bantuan tersebut. Menurutnya, hal ini dibutuhkan oleh masyarakat dalam waktu cepat.
"Jadi kami harap ini bisa dipercepat karena prosesnya nanti saat kondisi yang sudah dibutuhkan," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca Selengkapnya