Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika tidak adil, Indonesia pertimbangkan keluar dari WTO

Jika tidak adil, Indonesia pertimbangkan keluar dari WTO Gita Wirdjawan. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan Indonesia belum berpikir untuk keluar dari organisasi perdagangan dunia atau WTO (World Trade Organization). Saat ini Indonesia masih menghormati apa yang telah menjadi kesepakatan selama ini.

"Untuk sementara tidak (keluar dari WTO). Kita menghormati apa yang sudah disepakati sebelumnya," ujar Gita usai memberikan kuliah umum terkait mengeliminasi distorsi perdagangan, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (18/5).

Kendati demikian, Gita menuturkan tiap kebijakan dalam WTO harus dipastikan pro rakyat. Indonesia harus memiliki peran strategis dalam memperjuangkan kepentingan nasional.

Ini yang akan diperjuangkan Indonesia dalam pertemuan WTO 'Paket Bali' Desember tahun ini, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah.

"Jangan sampai mereka memaksa kita buka diri tanpa proporsi yang tepat. Dalam arti mereka (negara anggota) juga harus membuka diri," tegas dia.

WTO dikenal dengan 3 tiga perjanjian besarnya. Salah satunya ialah pembebasan tarif untuk barang dan jasa yang masuk ke negara anggota. Implikasinya, hal ini akan membuka pintu impor sebesar-besarnya.

Namun, untuk memproteksi produksi dalam negeri, menurut Gita, Indonesia tidak akan memberlakukan liberalisasi tarif. Tarif akan diberlakukan sesuai dengan yang sudah disepakati.

"Negara maju mereka berikan subsidi sektor pertanian itu cukup besar sekali. Nah ini bagaimana akses pasar mereka," tutur dia.

Sebelumnya, keikutsertaan Indonesia sebagai anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sejak 1994 silam, dianggap lebih banyak merugikan negeri ini. Meski secara kuantitatif buktinya tak dapat ditunjukkan, namun secara materiil terlihat jelas.

Masyarakat Indonesia banyak kehilangan kesempatan kerja, sehingga negeri ini dipaksa untuk mengekspor barang mentah ke luar negeri. Akibatnya, perusahaan nasional bangkrut dan merumahkan sebagian besar pekerjaannya.

Demikian disampaikan Executive Director Indonesia for Global Justice (IGJ) M. Riza Damanik dalam rangka menyambut Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-9 di Bali, Desember mendatang.

Menurut Riza, keluar dari WTO akan berimplikasi positif bagi tumbuhnya ekonomi domestik. Pasalnya, Indonesia dapat menentukan kebijakan sendiri tanpa bayang-bayang dari WTO yang dikenal dengan tiga perjanjian besar mengikat berkaitan dengan barang, jasa dan Hak Kekayaan Ilmiah.

IGJ menawarkan solusi agar Indonesia tampil untuk mengambil peran penting dan mulai menggunakan ekonomi alternatif. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam yang terbentang dari pulau ke pulau, sehingga pemenuhan kebutuhan bisa dicapai melalui keterhubungan antar pulau. Apalagi Indonesia dapat memanfaatkan peran strategisnya sebagai Ketua G33, group negara-negara berkembang.

(mdk/bmo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Tujuan Pegawai Bea Cukai Tindak Tegas Barang Impor Ilegal Masuk ke Dalam Negeri
Ternyata, Ini Tujuan Pegawai Bea Cukai Tindak Tegas Barang Impor Ilegal Masuk ke Dalam Negeri

Jika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Pimpin Rapat Bahas Persiapan Indonesia Jadi Negara Anggota OECD
Jokowi Pimpin Rapat Bahas Persiapan Indonesia Jadi Negara Anggota OECD

Saat ini terdapat sejumlah negara yang statusnya sama seperti Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito Ungkap Urgensi Pembentukan Dewan Aglomerasi di Jakarta
Mendagri Tito Ungkap Urgensi Pembentukan Dewan Aglomerasi di Jakarta

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan urgensi pembentukan Dewan Aglomerasi yang meliputi Jakarta dan kota sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Cerita Jokowi Sempat Merasa Malu Gara-Gara Indonesia Belum jadi Anggota FATF
Cerita Jokowi Sempat Merasa Malu Gara-Gara Indonesia Belum jadi Anggota FATF

Harapan Jokowi, keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik untuk terus menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU.

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Heboh WNI Ditolak Masuk Thailand, Ternyata Wajib Bawa Uang Tunai Sebanyak Ini
Heboh WNI Ditolak Masuk Thailand, Ternyata Wajib Bawa Uang Tunai Sebanyak Ini

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.

Baca Selengkapnya