Mengintip kecanggihan Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia
Merdeka.com - Maskapai nasional Sky Aviation tidak terpengaruh tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 saat joy flight tahun lalu. Maskapai ini tidak membatalkan pesanan 12 unit pesawat ini meski pernah menabrak Gunung Salak.
Pesawat pertama telah datang. Wartawan diperkenankan masuk ke dalam pesawat dan melihat lebih dekat ruang kabin dan diberi penjelasan mengenai teknologi yang ada di pesawat buatan Rusia ini.
Dari keterangan yang diterima merdeka.com, pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia ini mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0.81), pada ketinggian 40.00 kaki.
Pesawat tersebut juga disebut sebut bisa mendarat di bandara dengan landasan pacu pendek 1.731 meter. Pada pesawat kapasitas 87, tersedia dua pilihan kelas yaitu kelas bisnis (12 kursi) dan kelas ekonomi (75 kursi) dengan jarak kursi yang cukup nyaman.
Pesawat pertama milik Sky Aviation ini akan ditempatkan di Makassar sebagai Home Base dengan tujuan rute Makassar-Sorong/pp, Sorong-Jayapura/pp, Makassar-Luwuk/pp, Makassar-Balikpapan/pp, dan Makassar-Denpasar/pp.
"Kehadiran pesawat SSJ 100 semakin memperkuat layanan PT Sky Aviation dalam melayani rute rute baru dan menjadi penghubung perekonomian Indonesia khususnya di wilayah yang membutuhkan transportasi udara," jelas Direktur Utama Sky Aviation, Krisman Tarigan saat konfrensi pers di Jakarta, Kamis (28/2).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaTugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca Selengkapnyapesawat Hawk 200 yang memiliki kemampuan terbang rendah untuk peperangan ringan di udara
Baca SelengkapnyaDengan bertambahnya jadwal perjalanan, headway Whoosh di jam sibuk mencapai hingga 25 menit.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca Selengkapnya