Pakai IT, Pertamina ngaku bisa hemat 1,5 juta kiloliter
Merdeka.com - PT Pertamina menyatakan terus mematangkan program pengawasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dengan berbasis teknologi. Sistem tersebut digunakan untuk mengurangi penyalahgunaan dan penyelewengan BBM bersubsidi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya Yuktyanta mengatakan perseroan sedang melakukan uji coba alat kontrol penyaluran BBM bersubsidi dengan menggunakan teknologi informatika dan dinamakan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP).
"Pemasangan SMP dapat mencegah penyalahgunaan, karena bisa mencatat dan menginput data penggunaan BBM bersubsidi," ujar Hanung dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Jero Wacik di Gedung DPR , Jakarta, Senin (03/12).
Sistem ini sejalan dengan program pengendalian yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 12 tahun 2012, yang melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, pertambangan dan perkebunan.
Digunakannya sistem IT, diharapkan bisa menghemat BBM bersubsidi 1,5 juta kiloliter (kl) per tahun. Pengadaan teknologi tersebut tidak menggunakan dana dari APBN, tetapi melalui pembayaran bagi hasil penjualan BBM bersubsidi per liter saja.
"Ini biayanya Rp 20 per liter, diharapkan Januari dapat kita akan gunakan di Jabodetabek, sehingga 1 tahun kita bisa gunakan seluruh Indonesia," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaUntuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya