Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha sebut industri perbankan seperti lintah darat

Pengusaha sebut industri perbankan seperti lintah darat bank expo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Perbankan Indonesia dinilai tidak jauh berbeda dari lintah darat alias rentenir yang mengambil untung banyak dari nasabahnya. Untung yang didapat juga dinilai tidak produktif karena hanya dari kredit konsumsi.

Ketua Komite Tetap Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin, Riza Suarga mengatakan margin keuntungan perbankan terlalu besar mencapai 10 persen.

"Spread keuntungan mereka sampai 10 persen. Mereka (bank) dapat dana dari luar (asing) bunganya cuma 3 persen, tapi bunga kreditnya (ke masyarakat) sampai 13 persen. Negara lain cuma 2 persen margin spread-nya itu, itu paling besar," ucap Riza kepada merdeka.com di kantor Kadin, Jakarta, Jumat (21/2).

Selain ambil untung sangat banyak, perbankan Indonesia juga dinilai malas menyalurkan kredit ke sektor produktif seperti perikanan, pertanian maupun pertambangan. Hal ini dianggap sama saja seperti rentenir.

"Saya sempat bilang sama bankir, rentenir saja berani masuk sektor nelayan, pinjam rentenir bunganya juga 10 persen. Apa susahnya ambil saja itu. Rentenir berani masa dia tidak berani," cetusnya.

Riza mendesak agar pemerintah mengarahkan perbankan untuk membiayai kredit sektor produktif. Perbankan tidak usah takut walaupun berpotensi adanya kredit macet.

"Harus ada peran pemerintah, bisa kasih garansi lagi supaya aman, kesepahaman dengan pemerintah, KPK segala macam. Kalau tidak salah, kenapa besar takut. Ada segmentasi yang jelas," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harapan Pengusaha Jelang Putusan Sengketa Hasil Pilpres
Harapan Pengusaha Jelang Putusan Sengketa Hasil Pilpres

Hasil sengketa Pilpres punya pengaruh terhadap kemampuan keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya