Pertamina ancam tutup SPBU penjual BBM ke jerigen
Merdeka.com - Pertamina, sesuai arahan pemerintah, telah mencabut program pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pembatasan kuota lima persen di tiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah menyebabkan keresahan masyarakat hingga terjadi antrean panjang.
Kini, sebagai solusi normalisasi, Pertamina telah menambah kuota penyaluran BBM bersubsidi sekitar 30 persen di atas normal. Melalui penambahan kuota tersebut diharapkan juga agar tidak ada konsumen yang membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan jerigen. Jika kedapatan, maka sanksi tegas akan diberikan pada pemilik SPBU.
"Pertamina tetap dilakukan pengendalian secara tertutup, secara terukur. Pembelian jerigen kita tindak tegas," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8).
Diungkapkan Hanung, pihaknya akan memberikan sanksi berupa skors selama tiga bulan hingga Pemutusan Hak Usaha (PHU) bagi SPBU yang kedapatan menjual BBM bersubsidi secara eceran. "Kita skors tiga bulan, (bisa) kita PHU, kita akan tetap bekerja semaksimal mungkin sesuai arahan kebijakan yang ada," tegasnya.
Di tempat yang sama, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menambahkan penindakan terhadap penjual BBM bersubsidi secara eceran tersebut bukan hanya tugas Pertamina.
"Sebenarnya merazia, pengecer itu bukan wewenang Pertamina saja, tapi pemerintah daerah dan kepolisian," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya