Pertamina belum berhasil akuisisi blok minyak di Irak
Merdeka.com - Sejak tahun lalu, Pertamina sudah berambisi mengakuisisi blok minyak yang berada di Irak. Namun, hingga saat ini pihak Irak belum memberi lampu hijau atas rencana tersebut.
"Irak kan memang dari dulu, itu kan goverment to goverment (g to g) dan kami harapkan bekerja sama dengan pihak perusahaan nasional Irak (NOC) tetapi juga tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan Total di sana," ujar Direktur Utama Pertamina Galaila Karen Agustiawan kepada wartawan di Gedung SKK Migas, Jakarta Senin (25/2).
Meski belum berhasil, Karen mengklaim pemerintah Irak memprioritaskan Pertamina untuk mengakuisisi lapangan minyaknya. Besaran share yang akan diakuisisi Pertamina berkisar 10-25 persen.
"Deputi Perdana Menteri Irak dateng ke sini bahwa siapapun yang divestasi, Pertamina mendapatkan prioritas pertama. Besarannya sekitar 10-25 persen," tegas dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan PT Pertamina Persero berencana mengambil alih salah satu perusahaan minyak di Irak pada akhir tahun ini. "Kita bisa ambil porsi 10-20 persen. Kalau 10 persen itu saja sudah berarti 120.000 barel yang kita peroleh," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, rencana akuisisi ini dilakukan karena pemerintah Irak tidak ingin memberikan ladang minyak kepada Pertamina dengan begitu saja. Oleh sebab itu, Pertamina akan terjun langsung ke Irak dengan menggarap lapangan-lapangan minyak yang ada.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca Selengkapnya