Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertamina bersiap olah sampah Bantargebang jadi listrik

Pertamina bersiap olah sampah Bantargebang jadi listrik TPA Bantar Gebang. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Pertamina bekerja sama dengan pengelola tempat pembuangan sampah Bantargebang, Bekasi untuk mengolah gunungan sampah menjadi listrik. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) ini melibatkan pula PT PLN, serta dua perusahaan asing yaitu General Electric dan Solena Energi yang menyediakan teknologi mengubah biomasa menjadi listrik.

Direktur Utama Pertamina Galaila Karen Agustiawan menyatakan proyek ini penting bagi mereka lantaran fokus perusahaan pelat merah itu ingin fokus menjadi penyedia energi, tidak lagi hanya menjual minyak. Selain itu, mengolah sampah menjadi energi biomasa dapat membantu persoalan nasional, khususnya DKI Jakarta.

"Sampah ini problem nasional, sekalian mengurangi masalah sampah sekaligus mengurai kebutuhan energi terbarukan nasional. Ini perwujudan visi kita dari oil and gas company menjadi energy based," ujarnya dalam penandatanganan Joint Agreement di Kuningan, Jakarta, Jumat (1/3).

Karena masih berupa rencana kerja sama, perhitungan teknis dan bisnis dari operasionalisasi pengolahan sampah ini belum selesai dilakukan. Pertamina dan PLN sampai beberapa bulan ke depan akan menghitung berapa biaya produksi dan harga jual nantinya jika proyek ini terlaksana.

Karen hanya bersedia mengungkap butuh kira-kita USD 285 juta untuk merampungkan instalasi PLTS tersebut. Dia pun menargetkan tiga tahun lagi, proyek Bantargebang ini sukses menghasilkan listrik.

"Pembahasan kontrak dengan PLN diharapkan 8 sampai 12 bulan, paling lambat 2014 sudah ada joint venture. Nanti baru bisa disampaikan berapa listrik PLTS ini dijual (ke publik). Kalau 2014 konstruksi, 2016 sudah mulai aktif listrik," ungkapnya.

Jika sukses, PLTS Bantargebang ini bakal mengolah 2.000 ton sampah di lokasi pembuangan akhir yang melayani Jakarta itu. Pertamina telah menggandeng PT Godang Jaya selaku pengelola TPS terpadu itu untuk memasok sampah secara berkala buat kebutuhan pembangkit ini. Dari pengolahan memakai sistem uap, bisa dihasilkan listrik bertenaga 138 MegaWatt (MW).

"Sebetulnya yang diproduksi 138 MW, tapi rencananya yang dijual 120 MW, 18 yang sisa non-used," kata Karen.

Ke depan, Pertamina berencana mengincar proyek pengelolaan sampah serupa. Namun lokasi persis dan mitranya belum dapat diungkap.

"Untuk sampah (diubah jadi listrik) ada target berikutnya di Sulawesi tapi kita lihat dulu hasilnya Bantargebang ini nanti 2016," cetus Karen. (mdk/rin)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP