Saham syariah laris manis di pasaran
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan bahwa saham syariah digemari oleh investor. Hal ini terlihat dari saham yang diperdagangkan setiap harinya lebih dari 50 persen.
"Untuk saat ini para investor mempunyai minat tinggi terhadap saham syariah. Terbukti setiap harinya saham yang diperdagangkan lebih dari 50 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (05/11).
Dia melanjutkan, dengan adanya perkembangan saham syariah yang cukup signifikan sangat berdampak positif bagi para investor. Hal tersebut karena setiap harinya perdagangan saham syariah tercatat di BEI.
Selain itu, untuk saat perkembangan likuiditas syariah pada kuartal ketiga jauh lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya."Untuk likuiditas lebih baik dari kuartal kedua," ujarnya.
Sementara itu, adanya perkembangan saham syariah, menurut Ito, didorong dengan adanya kinerja emiten Indonesia yang cukup baik di semester 1 tahun 2012.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaAnda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnya