Semester I-2014, kerugian garuda naik 94 persen
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan kerugian sebesar USD 211,708 juta sepanjang semester I-2014. Angka ini meningkat 94,841 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar USD 10,920 juta.
"Kondisi ini disebabkan melonjaknya beban keuangan dalam enam bulan tahun ini sebesar 84,95 persen menjadi USD 42,831 juta dari USD 23,158 juta," ujar Direktur Keuangan Garuda Handrito Hardjono dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (22/7).
Menurut dia, perseroan juga menderita penurunan revaluasi aset dari USD 570.945 menjadi USD 149.597. Sementara dari sisi beban usaha juga naik 14,75 persen dari USD 1,708 miliar menjadi USD 1,960 miliar.
"Operasi penerbangan menjadi kontribusi terbesar dari beban usaha sebesar USD 1,198 miliar," jelas dia.
Kendati demikian, pendapatan perseroan naik 0,75 persen menjadi USD 1,738 miliar dari USD 1,725 miliar. BUMN aviasi ini juga meraup untung kurs USD 12,863 juta dari periode sebelumnya rugi USD 1,415 juta.
Sementara total aset per Juni 2014 sebesar USD 3,088 miliar dengan liabilitas jangka panjang sebesar USD 1,144 miliar.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Marjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian berhasil mengukur korelasi uang atau harta benda dengan tingkat kebahagiaan seseorang, berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya