Mohammad Idris Nilai Depok Gabung Jakarta Raya Jadi Solusi Masalah Perkotaan
Merdeka.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mewacanakan Kota Depok bergabung ke Jakarta Raya. Jika wacana tersebut terwujud, maka pengentasan sejumlah masalah perkotaan dapat diatasi dengan cepat.
"Satu ide saya, kalau mau sukses pembangunan Jakarta dan sekitarnya, satukan Jakarta Raya," kata Idris, Selasa (19/7).
Selama ini permasalahan perkotaan baik di Jakarta dan Depok masih sulit teratasi karena berada dalam teritori berbeda. Sehingga kebijakan yang diambil pun juga berbeda. Menurut Idris, jika Depok bergabung dengan Jakarta maka persoalan seperti banjir dan macet dapat teratasi dengan baik.
"Masalah banjir semua, masalah lain seperti sampah bisa selesai semua kalau satu Gubernur Jakarta Raya, Depok masuk Jakarta Raya jika ada komunikasi di bawah satu gubernur, dapat mencari titik permasalahan dan dapat menemukan solusi," ujarnya.
Sejauh ini, Kota Depok sudah bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Daerah (BKSD). Tetapi hal itu masih dirasa kurang efektif mengatasi permasalahan kota. Menurutnya, efektivitas kerja sama BKSD hanya 20 persen saja. "Karena tetap harus menyesuaikan dengan birokrasi masing-masing kota penyangga," ucapnya.
Kendati demikian, Idris mengaku bahwa ide penggabungan tidak mudah. Sebelumnya, harus dilakukan kajian mendalam oleh berbagai pakar. Kemudian juga melibatkan pembahasan dari DPR dan pemerintah pusat.
"Penggabungan ini kan erat kaitannya dengan Ibu kota Negara (IKN). Di mana jika Ibu Kota pindah segala potensi yang berada di Jakarta sayang jika tidak dikembangkan lagi, sehingga perlu kerja sama dengan Ibu Kota penyangga," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Urban Policy Nurfahmi Islami Kaffah berpendapat, menggabungkan kota penyangga Jakarta bukan hal mustahil. Menurutnya, ada sejumlah potensi yang bisa dijadikan alasan wacana penggabungan tersebut. Antara lain, kondisi geografis yang berdekatan, kemiripan Karakteristik sosial budaya, aktivitas ekonomi penduduk dan kebutuhan solusi holistik masalah perkotaan. Dikatakan, Depok adalah kota sub-urban yang secara fungsi tata ruang dan mobilitas ekonomi masyarakatnya sudah cenderung lebih akrab dengan Jakarta dibanding daerah lain di Jawa Barat.
"Masyarakat Depok sudah lebih condong ke Jakarta, karakteristik heterogenitas, kultur sosial dan aktivitas ekonomi warga Depok juga tidak bisa lepas dari Jakarta, hanya konteks yurisdiksi administrasi pemerintahan saja yang masuk Jawa Barat," ujarnya.
Ditegaskan dia, sikap ingin bergabung harus dilandasi langsung oleh keinginan kuat masyarakat. Oleh karena itu harus dilakukan pengkajian dan dihitung dengan benar. "Karena yang terpenting bukan perubahan status administratifnya, tapi orientasinya perbaikan kesejahteraan yang dirasakan langsung masyarakat," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bima menyebut Depok kurang penghijauan sehingga menyebabkan udara terasa panas.
Baca SelengkapnyaNama Wali Kota Depok dua periode, Mohammad Idris disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, biaya perawatan akan ditanggung pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Syaikhu siap memenangkan calon diusung PKS di semua wilayah.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai di sejumlah pusat perbelanjaan di Depok.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnya