Ekspansi Bisnis, PT INKA Bakal Bangun Pabrik Kereta Api di Benua Afrika
Merdeka.com - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menjajaki peluang pembangunan pabrik kereta api di negara Benua Afrika. Hal ini dilakukan untuk mendukung proyek transportasi kereta api di negara tersebut yang akan dilakukan dalam 30 tahun ke depan.
Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya tengah berfokus melakukan penetrasi ke pasar Afrika.
"Jadi saat ini kita sudah masuk di Afrika, ada 3 negara yang sudah deal dengan INKA," jelas Budi dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Rabu (18/11).
Nantinya, INKA akan bekerja dengan beberapa perusahaan di benua Amerika. Setidaknya, ada 1 atau 2 pabrik yang akan dibangun.
Budi juga menjelaskan peluang pembangunan lintasan kereta api di benua Afrika yang tercantum dalam peta proyek African Belt Economic Development (ABED) yang menghubungkan negara-negara network yang memiliki keterbatasan dalam jual beli komoditi ke luar negeri.
"Jadi, ada Mali-Senegal ada 1.929 Km yang harus kita upgrade, kemudian Burkina Faso-Pantai Gading kira-kira 622 Km dan seterusnya, yang paling besar adalah masuk di area DRC Kongo, jadi ada Kongo dan DRC Kongo, kira kira realisasinya sekitar 4.000 Km tapi mereka minta lagi untuk double track bisa saja 11.000 Km, ini di sekitaran Kongo saja," katanya.
Pembayaran Pembangunan
Pembayaran pembangunan lintasan kereta api ini akan menggunakan skema pemanfaatan sumber daya alam tiap negara. Nantinya, INKA bisa menyerap sumber daya tersebut dalam masa waktu tertentu sebagai timbal balik dari membangun lintas kereta api.
Selain pasar Afrika, INKA juga tengah membidik pasar Amerika Latin seperti Guyana, Suriname, Honduras. Budi bilang, INKA menawarkan satu paket mulai dari survei, desain, konstruksi, pengadaan, supervisi dan operator yang dimasukkan ke dalam satu paket termasuk training tenaga lokal untuk bisa membantu mengoperasikan kereta atau proyek lainnya.
"Kata kuncinya, mereka sudah agak bosan dengan produk Cina. Memang agak jauh tapi itulah pasar yang masih memungkinkan INKA dan BUMN lain masuk," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaPernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perusahaan menghadirkan mesin perawatan rel kereta yang mempunyai spesifikasi khusus untuk perkeretapian di Sulawesi yang berbeda dengan daerah lain.
Baca SelengkapnyaSudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaProses ekspor tersebut dikawal langsung Bea Cukai Yogyakarta
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan pabrik sepatu itu sudah berjalan, yang ditandai dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya