Jumlah tenaga kerja tak sebanding dengan lapangan pekerjaan
Merdeka.com - Jumlah tenaga kerja di Indonesia berbanding terbalik dengan ketersediaan lapangan kerja. Karena itu jangan heran jika banyak pengangguran di Indonesia.
Ketua Komite Tetap Sertifikasi Tenaga Kerja Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumarna F Abdurrahman mengatakan gap terjadi lantaran suplai tenaga kerja yang disediakan lembaga pendidikan tidak sepenuhnya terserap oleh pelaku industri. Penyebabnya, banyak tenaga kerja tidak memiliki bukti yang menunjukkan kompetensi kerja di bidang tertentu.
"Masih ada gap antara suplai tenaga kerja dengan kebutuhan pelaku usaha," ujar Sumarna dalam diskusi 'Pengembangan SDM Perusahaan Berbasis Kompetensi Menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015 di Hotel Horison, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/4).
Sumarna mengutip data Bank Dunia tahun 2010 yang menunjukkan kecenderungan sulitnya pelaku industri menemukan tenaga kerja dengan kemampuan yang sesuai kebutuhan.
"Suplai tidak dapat diserap lantaran kualifikasi yang tidak sesuai," kata Sumarna.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya sertifikasi kompetensi dari lembaga pendidikan. Menurut dia, selama ini tenaga kerja hanya mengandalkan ijazah saat mencari kerja.
"Ijazah tidak lagi dapat menjadi patokan seseorang memiliki kompetensi, tetapi melalui sertifikasi kompetensi," pungkas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberlangsungan tenaga kerja sangat bergantung terhadap sikap pemerintah yang bertanggung jawab atas kewenangannya.
Baca SelengkapnyaPemberi kerja wajib membayar simpanan peserta yang menjadi kewajibannya dan memungut simpanan peserta yang menjadi kewajiban pekerjanya yang menjadi peserta.
Baca SelengkapnyaRekrutmen dan jenjang karir karyawan didasarkan pada kualifikasi dan kompetensi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPeserta yang dikenai pemutusan hubungan kerja atau berhenti bekerja sebelum usia pensiun, dibayarkan pada saat peserta mencapai usia 56 tahun.
Baca Selengkapnya