Brasil Catat Lebih dari 90.000 Kasus Infeksi Baru Covid-19 Hanya dalam Sehari
Merdeka.com - Brasil melaporkan rekor kasus baru Covid-19 harian sebanyak 90.303, di saat negara di Amerika Selatan itu masih terus bergulat dengan lonjakan infeksi dan kematian karena virus corona.
Pada Rabu, Kementerian Kesehatan Brasil menyampaikan, ada 2.648 kasus kematian tambahan dalam 24 jam sebelumnya, sehingga total kasus kematian secara keseluruhan sebanyak 282.000, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, Brasil mencatat 2.841 kematian, rekor kematian tertinggi dalam sehari, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (18/3).
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro terus mendapatkan tekanan untuk mengendalikan pandemi di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik terkait kinerjanya dalam menghadapi krisis ini. Awal pekan ini, pemimpin sayap kanan itu menunjuk menteri kesehatan baru – menteri kesehatan keempat negara tersebut sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Dr Marcelo Queiroga, ahli jantung, menggantikan Eduardo Pazuello, seorang jenderal angkatan darat yang dikritik karena tak punya pengalaman di bidang kesehatan.
Awal pekan ini, Bolsonaro mengatakan negaranya tengah berada dalam fase yang lebih agresif dalam perlawanan terhadap krisis virus corona.
Pada Rabu, Queiroga mengatakan Bolsonaro menjanjikannya “otonomi” dalam menetapkan kebijakan terkait pandemi.
“Kami berencana mengurangi angka kematian dengan dua poin utama: kebijakan jarak sosial untuk mengurangi penyebaran virus, dan meningkatkan kapasitas rumah sakit kita,” jelasnya dalam konferensi pers.
“Kami percaya dengan penelitian, dengan sains,” lanjutnya.
Penanganan pandemi Bolsonaro sangat buruk
Sementara itu, sebuah survei terbaru menemukan kebanyakan orang Brasil tak menyetujui cara Bolsonaro menanggapi krisis Covid-19. Survei Datafolha yang dirilis Selasa malam menunjukkan 54 persen orang Brasil menilai cara penanganan pandemi Bolsonaro sangat buruk.
Pada Rabu, Bolsonaro mengatakan dia “bahagia” melihat unjuk rasa menentang kebijakan jaga jarak sosial. Unjuk rasa terjadi dalam beberapa hari terakhir setelah beberapa pemerintah daerah dan regional menutup wilayahnya (lockdown) untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Secara logika, saya bahagia,” ujarnya dalam pidato yang ditayangkan di media sosial.
“Mereka menunjukkan bahwa orang-orang masih hidup, kami ingin kebebasan kami, kami ingin dunia menghormati konstitusi kami.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya