Bukan Berbisik, Gurun Pasir Ini Bisa "Bernyanyi", di Sini Lokasinya
Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, barat laut China, memiliki bukit-bukit gurun pasir yang bisa bernyanyi.
chinaBukan Berbisik, Gurun Pasir Ini Bisa "Bernyanyi", di Sini Lokasinya
Gurun Kumtag
Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, barat laut China, memiliki bukit-bukit gurun pasir yang bisa bernyanyi. Dilansir IFL Science, bukit-bukit pasir ini berada di Gurun Kumtag. Bukit-bukit ini seolah bisa bernyanyi saat angin berhembus.
Musik
Saat angin bertiup kencang, bukit pasir menimbulkan suara gemuruh yang keras, tetapi di bawah angin sepoi-sepoi, perbukitan menghasilkan musik yang lembut.
- KM Dewi Noor Tenggelam di Kepulauan Seribu, Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia
- Bibit Siklon Tropis 99W Muncul di Laut China Selatan, BMKG Minta Warga Jogja Waspadai Hal Ini
- Lomba Gerak Jalan Warnai Peringatan HUT PGRI ke-78 dan HGN 2023 di Kota Pasuruan
- 8 Tahanan BNN Provinsi Sumut Kabur Setelah Merusak Jeruji Besi
- Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya
- Cerita Haru di Balik Kebijakan Kampus di NTT Perbolehkan Mahasiswa Bayar UKT Pakai Hasil Bumi Hingga Kain Ikat
Warna pelangi
Ukuran bukit pasir bernyanyi ini bervariasi, dengan puncak tertinggi mencapai 1.715 meter. Warnanya juga beragam. Jika diperhatikan lebih dekat, pasirnya akan memunculkan warna pelangi, mulai dari kuning dan putih, hingga hijau dan hitam.
Pangeran Naga Kuning
Ada legenda China mengatakan bukit pasir ini bisa bernyanyi karena di dalamnya terdapat kuil-kuil suci yang dikubur. Kuil-kuil ini dikubur oleh Pangeran Naga Kuning yang marah akibat pemujaan kuil yang terlalu berisik.
Namun, ada penjelasan yang lebih masuk akal terkait fenomena ini. ‘Nyanyian’ bukit pasir ini dipengaruhi oleh kualitas pasir, struktur bukit, angin, hingga iklim.
Beragam ukuran
Pasir di Gurun Kumtag memiliki kualitas yang berbeda dari pasir lainnya. Partikelnya terdiri dari beragam ukuran bulat, mulai dari halus hingga sedang. Ukurannya memungkinkan pergerakan dan interaksi butiran yang lebih baik, sehingga menciptakan resonansi dan frekuensi yang berbeda. Kecuraman lereng juga memengaruhi suara yang dihasilkan oleh bukit pasir. Faktor ini memengaruhi seberapa banyak interaksi yang terjadi antara partikel pasir. Namun, unsur yang utama adalah angin. Diperlukan kondisi angin yang tepat untuk meniupkan partikel secukupnya untuk menghasilkan suara.
Struktur di sekitarnya juga dapat berfungsi untuk menciptakan dan memperkuat kebisingan. Iklim gersang memberi pengaruh pada suara karena tingkat kelembapan yang rendah meningkatkan gesekan di antara butiran.
Itulah sebabnya bukit pasir bernyanyi ditemukan di lingkungan gurun karena tingkat kelembapan yang rendah.
Bukit pasir ini dipantau secara ketat untuk melihat tanda-tanda erosi yang dihasilkan dari banyaknya pejalan kaki yang melintas.
Upaya konservasi di kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di antara pengunjung tentang pengaruh berjalan kaki terhadap struktur bukit ini.
Reporter magang: Yobel Nathania