Donald Trump Sebut AS Siap Sedia Hadapi Balasan Iran Atas Kematian Qassim Sulaimani
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Washington telah siap sedia dengan apapun balasan Iran atas kematian Panglima Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani. Sulaimani dibunuh atas perintah Trump dengan serangan pesawat tanpa awak di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1) pagi.
Trump juga mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk melindungi warga AS setelah serangan tersebut. Menurutnya serangan terbaru yang menargetkan warga Amerika di Irak dan Kedubes AS di Baghdad baru-baru ini atas perintah Sulaimani. Demikian dilansir dari Alarabiya, Minggu (5/1).
Dia menambahkan, dirinya sangat menghormati warga Iran dan AS tidak bertujuan untuk mengganti rezim di negara tersebut.
Pada Jumat, Pentagon mengatakan Donald Trump memerintahkan pembunuhan Qassim Sulaimani dalam sebuah serangan pesawat nirawak (drone) ke Bandara Internasional Baghdad.
Sulaimani, panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil panglima Hashd al-Mashabi (PMF), pasukan milisi Irak dukungan Iran, termasuk korban tewas dalam serangan udara AS ini.
Militer Irak mengatakan tiga roket ditembakkan ke bandara dan total korban tewas masih belum diketahui.
"Jenderal Sulaimani sedang merencanakan serangan terhadap diplomat dan tentara Amerika di Irak dan seluruh kawasan Timur tengah," kata pernyataan Pentagon dalam pernyataan.
Peralatan Militer Terbesar dan Terbaik Dunia
Melalui akun Twitter resminya, Trump menyampaikan AS telah menghabiskan USD 2 triliun untuk peralatan militer. Dia juga mengklaim peralatan militer AS terbaik di dunia.
"Kita terbesar dan sejauh ini TERBAIK di dunia! Jika Iran menyerang pangkalan Amerika atau warga Amerika, kita akan mengirimkan beberapa peralatan terbaru kita, dan tanpa keraguan," cuitnya pada Minggu (5/1).
Cuitan tersebut mendapat berbagai respons dari pengikutnya. Salah satu pengikutnya menuding Trump menabuhkan genderang peran dengan Iran untuk tujuan Pilpres 2020.
"Trump sedang menabuhkan genderang perang melawan Iran untuk meningkatkan kesempatannya terpilih kembali sebagai presiden masa perang. Ini adalah taktik yang sangat menjijikkan dan rendah budi mengikuti langkah berdarah presiden sebelumnya seperti Bush yang membawa kita pada (serangan ke) Irak dan Afghanistan. Cukup sudah cukup," balas akun @eugenegu.
Sementara itu, akun atas nama ConservativeAmerican mendukung langkah Trump.
"Presiden terhebat sepanjang masa. Terima kasih telah melayani dan melindungi warga Amerika," tulisnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaIran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi
Baca SelengkapnyaEksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaMereka menunggu giliran untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaLaporan terkait serangan balasan Israel terhadap Iran tak menimbulkan perubahan apapun di Teheran.
Baca Selengkapnya