Duterte siap kirim tentara ke Yordania untuk perangi ISIS
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte sepakat untuk memperdalam kerja sama militer dengan negara Timur Tengah untuk memerangi ekstremisme. Dia pun menawarkan pasukannya untuk dikirim ke Yordania untuk memerangi kelompok militan.
Yordania dan Filipina telah berjuang untuk melawan pengaruh Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di masing-masing negara. Yordania memainkan peran kunci dalam koalisi internasional, sementara Filipina pernah berada dalam situasi waspada setelah kelompok militan menduduki wilayahnya selama lima bulan.
"Jika ada sesuatu yang bisa saya lakukan, jika Yordania kekurangan pasukan tentara, beri tahu saya. Jika Anda membutuhkan satu batalyon, saya akan mengirimkannya. Saya akan menyerahkan pemerintahan saya di sisi kanan sejarah," kata Duterte kepada Raja Abdullah dalam satu forum bisnis di Amman, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (8/9).
Sebagaimana diketahui, Raja Abdullah adalah sekutu penting bagi kekuatan Barat di Timur Tengah. Sebab Yordania memerankan perang penting dalam koalisi dipimpin Amerika Serikat yang bertugas memerangi ISIS. Negara itu memberi dukungan berupa pasukan militer, logistik, dan badan intelijen.
Awal tahun ini, Yordania mengumumkan akan menyediakan dua helikopter serang Cobra untuk Filipina yang ingin membantu memerangi para militan
Dalam kunjungannya selama enam hari ke Yordania dan Israel, Duterte menandatangani perjanjian dengan perusahaan Israel untuk membeli senjata kecil, kendaraan lapis baja, dan peralatan pengintaian.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66, 67, 68, dan 69.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya