Fasilitas kebersihan di separuh sekolah di seluruh dunia masih buruk
Merdeka.com - Menurut laporan terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO), hampir setengah dari total jumlah sekolah di seluruh dunia kekurangan air bersih, toilet dan fasilitas cuci tangan sehingga anak-anak berisiko terkena penyakit.
Sedikitnya 900 juta anak-anak harus menghadapi kekurangan fasilitas kebersihan dasar selama masa pendidikan, membahayakan kesehatan dan mengakibatkan mereka berisiko kehilangan kesempatan menempuh pendidikan.
"Anda tidak dapat memiliki lingkungan belajar yang berkualitas tanpa kebutuhan dasar ini," kata Dr Rick Johnston dari Organisasi Kesehatan Dunia, sebagaimana dikutip dari Straits Times pada Senin (27/8).
Laporan tersebut melarang anak-anak datang ke sekolah jika tidak ada toilet yang memadai. Hal itu dikarenakan memicu risiko dehidrasi, yang bisa mengganggu proses belajar di ruangan kelas.
"Kurangnya air bersih dan fasilitas sanitasi dapat menyebabkan dehidrasi, penyakit dan bahkan kematian," jelas Dr Rick.
Tetapi banyak anak-anak dipaksa mengambil risiko kesehatan tersebut agar bisa tetap belajar di kelas, demikian laporan yang dihasilkan atas kerja sama WHO dan Unicef, di lebih dari 80 negara di dunia.
Afrika Sub-Sahara, Asia Timur dan Tenggara menghadapi masalah buruknya fasilitas kebersihan di banyak sekolah yang dimilikinya.
"Ini sangat mengejutkan," kata Tim Wainwright, kepala eksekutif amal WaterAid, kepada Thomson Reuters Foundation.
"Konsekuensinya sangat luas dalam hal akses anak-anak ke pendidikan, kesehatan umum dan keadaan gizi."
Sementara itu, ditemukan fakta bahwa hampir sepertiga sekolah dasar dan sekolah menengah kekurangan pasokan air bersih, yang mempengaruhi hampir 570 juta anak-anak. Bahkan, hampir 20 persen sekolah tidak memiliki air minum yang aman sama sekali.
Lebih dari sepertiga sekolah tidak memiliki fasilitas toilet yang memadai, mempengaruhi lebih dari 620 juta anak-anak. Hampir satu dari lima sekolah dasar dan satu dari delapan sekolah menengah dianggap tidak memiliki sanitasi.
Di lain pihak. para pemimpin dunia telah menandatangani janji global untuk menyediakan air dan fasilitas kebersihan untuk semua sekolah, serta memastikan setiap anak mendapat pendidikan yang komprehensif pada 2030 di bawah tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Dunia tahun lalu memperingatkan negara-negara yang diperlukan untuk melipat-gandakan anggaran hingga US$ 150 miliar setahun untuk memberikan air dan sanitasi universal yang aman.
Namun, para ahli mengatakan mereka optimis situasinya dapat dengan cepat ditingkatkan jika para pemimpin memperlakukan air, sanitasi dan kebersihan sebagai prioritas.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca SelengkapnyaAnda bisa melakukan riset tentang biaya pendidikan di berbagai sekolah, fasilitas yang disediakan, lingkungan sekolah, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaSarana dan prasarana dibangun untuk menunjang pendidikan dan kesehatan
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaPerjalanan menuju kesuksesan nggak selalu mulus seperti yang dibayangkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Manfaatkan Kecerdasan Buatan dalam Proses Pembelajaran
Baca Selengkapnya