Ilmuwan Temukan Manusia Punya Satu Kesamaan Ketika Mati, Begini Penjelasannya
Tidak ada manusia yang sama, tetapi ketika mati, tubuh manusia punya satu persamaan.
sainsIlmuwan Temukan Manusia Punya Satu Kesamaan Ketika Mati, Begini Penjelasannya
Tidak ada manusia yang sama, tetapi ketika mati, tubuh manusia punya satu persamaan.
Tidak ada manusia yang sama di dunia ini. Tetapi ketika meninggal, semua jasad manusia memiliki satu persamaan.
Menurut penelitian baru yang diterbitkan Nature Microbiology, jasad manusia memiliki kesamaan terlepas dari mana mereka berasal. Persamaan ini terkait jaringan mikroba di dalam tubuh manusia.
Sumber: Indy100
Ketika jasad manusia mulai membusuk, jasad tersebut mengandung bakteri dan jamur pengurai yang sangat langka di dunia.
- Berapa Usia Bumi Sebenarnya? Begini Jawaban Para Ilmuwan
- Studi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu
- Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan
- 28 April Hari Jam Biologis Internasional, Ketahui Sejarah dan Cara Kerjanya
- Potret Rumah Alshad Ahmad Dijual Rp300 M, Seperti Istana Eropa
- Fakta Insiden KA Putri Deli Tabrak Truk Tronton di Sergai, Diduga Sopir Nekat Terobos Palang Pintu Perlintasan
Mikroba ini sangat penting bagi alam. Mereka berfungsi untuk menghancurkan jasad yang akhirnya menjadi “dekomposisi ekosistem” dan membantu produksi tanaman.
Penelitian ini melibatkan 36 jasad manusia yang disumbangkan untuk penelitian ilmiah. Walaupun semua jasad ini dikubur di lokasi berbeda dengan ciri lingkungan yang berbeda, semua sampel yang kemudian diambil oleh peneliti mengandung mikroba pilihan yang sama.
Para ahli juga meyakini serangga dapat membawa mikroba pilihan ke jasad manusia dan hewan yang membusuk.
"Dekomposisi (pembusukan) secara teknis didefinisikan sebagai konsumsi bahan organik oleh organisme lain, (dan) berbeda dari degradasi fisik sisa-sisa organik yang disebabkan oleh kekuatan fisik dan erosi, seperti air," jelas ilmuwan Dr Devin Finaughty yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
“Sistem pembusukan berkisar pada mayat sebagai sumber daya dan hal ini terutama untuk makanan, namun banyak organisme juga akan memanfaatkannya sebagai tempat berkembang biak, tempat beranak pinak, dan sebagai tempat berlindung," pungkasnya.