Merdeka.com - Pasukan Amerika Serikat dan sekutu mereka milisi Kurdi di Suriah dalam beberapa tahun terakhir menggelar operasi kontraterorisme melawan kelompok militan ISIS setiap hari. Kini misi itu sudah berakhir.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), oposisi pemerintah, juga diam-diam membebaskan tahanan ISIS dan mengajak mereka bergabung supaya bisa diawasi.
Dikutip dari laman the New York Times, Selasa (22/10), Di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, militan ISIS kini sedang gencar-gencarnya mengumumkan akan membunuh para tokoh setempat sebagai bentuk intimidasi siapa pun yang menjadi informan pemerintah.
Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump bulan ini mengumumkan akan menarik mundur pasukan AS dari utara Suriah supaya Turki bisa menyerang milisi Kurdi, banyak pihak memperingatkan, keputusan itu akan membuat upaya melawan ISIS terabaikan.
Kini para pengamat mengatakan penarikan mundur pasukan AS membuat ISIS meraih kemenangan terbesar dalam empat tahun terakhir dan peluang mereka bangkit kian terbuka. Bahkan pejabat AS pekan lalu mengatakan mereka kini sudah kehilangan kemampuan untuk mendapatkan informasi intelijen di lapangan terkait gerak-gerik ISIS.
"Tidak diragukan lagi ISIS menjadi pemenang besar atas apa yang terjadi di Suriah," kata Lina Khatib, direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, lembaga peneliti di London, Inggris.
Menyetop dukungan kepada SDF membuat kemampuan AS dan Kurdi dalam memburu ISIS menjadi lemah.
Kabar soal penarikan mundur pasukan AS membuat girang sejumlah pendukung ISIS di media sosial dan berita itu mengangkat moral para militan hingga ke Libya dan Nigeria.
Meski Trump berulang kali menyatakan kemenangan atas ISIS, namun kini kelompok militan itu masih menjadi ancaman. Setelah kalah dalam mempertahankan wilayah kekuasan terakhirnya Maret lalu, ISIS memerintahkan anggotanya menyebar dan berbaru dengan masyarakat luas atau bersembunyi di gurun dan pegunungan.
Dalam laporan Pentagon baru-baru ini, ISIS diperkirakan masih punya 18.000 anggota di Irak dan Suriah, termasuk 3.000 militan asing. Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi juga hingga kini masih buron.
"Pertempuran kita hari ini adalah untuk melemahkan dan merepotkan musuh," ujar Baghdadi dalam pesan video yang dirilis April lalu. Dalam video itu dia terlihat cukup sehat, duduk di lantai di sebuah ruangan, dikelilingi anak buahnya dan sepucuk senapan di sampingnya.
"Jihad akan terus sampai hari kiamat," kata dia dalam video itu.
Menurut laporan Pentagon pada musim panas tahun ini, militan ISIS melancarkan aksi pembunuhan, bom bunuh diri, penculikan, dan pembakaran lahan di Irak dan Suriah. Mereka juga memiliki sel-sel yang aktif kembali di Suriah dan memperluas daya jangkau komando mereka di Irak.
ISIS juga membakari ladang pertanian dan desa-desa. Mereka juga mendapat uang tebusan dengan menculik orang-orang dan menarik upeti dari pejabat lokal.
Bulan lalu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil yang menewaskan belasan orang di dekat jalan masuk lokasi peziarah kaum Syiah Irak di Karbala. Insiden itu adalah serangan paling mematikan sejak mereka kehilangan wilayah kekuasaan yang terakhir.
Dalam beberapa jam setelah Trump mengumumkan pasukan AS akan keluar dari perbatasan Suriah, dua pengebom bunuh diri ISIS menyerang sebuah pangkalan militer pasukan SDF di Kota Raqqa.
"Para salibis itu sudah menyerah," kata para pendukung ISIS seperti dikatakan Laith Alkhouri, perusahaan konsultan risiko bisnis Flashpoint Global Partners, pemantau ISIS di grup pesan singkat mereka.
"Dalam pesan yang lain, ISIS mendesak anggota mereka melipatgandakan serangan," kata Alkhouri.
Di sisi lain, milisi Kurdi juga mengampuni dan membebaskan ratusan tahanan ISIS atau pendukung mereka sebagai bagian dari 'kesepakatan damai' dan mengandalkan tokoh masyarakat untuk mengajak mereka bergabung dengan pasukan Kurdi.
Trump berulang kali mengatakan Turki harus mengambil alih pertempuran melawan ISIS di Suriah.
Namun pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan militer Turki punya rekam jejak yang buruk dalam menghadapi isu kontraterorisme dan mereka tidak berharap banyak Turki.
"Yang saya tahu itu cuma jadi harapan kosong," ujar Dana Stroll, mantan pejabat Pentagon. (mdk/pan)
Baca juga:
[Video] Warga Kurdi di Suriah Lempari Tentara AS dengan Batu dan Tomat Busuk
Konvoi Militer AS Tinggalkan Suriah
Ambisi Terselubung Erdogan di Balik Operasi Militer di Suriah
Tentara AS Dipindahkan dari Suriah ke Irak
Ini Terowongan Milik Kurdi yang Ditemukan Pemberontak Suriah Dukungan Turki
Gencatan Senjata, Turki Tambah Tank Perang ke Perbatasan
Tentara AS Dipindahkan dari Suriah ke Irak
Kotak Pandora Turki vs Kurdi, Militan ISIS Asal Indonesia Kabur dari Penjara Suriah
Tersangka Persekusi Banser Ditangkap Polisi
Tak Ada Musuh Abadi, Suriah Kini Bersekutu dengan Kurdi Hadapi Turki
Malaysia akan Pulangkan Warganya yang Ditahan di Suriah karena Gabung ISIS
Buntut Penangkapan Anggota JAD di Bali, Polisi Perketat Keamanan Lokasi Wisata
Turki Serang Kurdi, Ratusan Tahanan ISIS di Suriah Kabur
Geledah Indekos Mahasiswa Terduga Terafiliasi ISIS, Densus 88 Amankan Pisau dan Gotri
Ini Sosok dan Latar Belakang Pelaku Penyerangan Wiranto
Aksi Taylor Swift Pukau Penonton iHeartRadio Jingle Ball
Cerita Lucu Wali Kota Risma soal Bonek Ketika Melawat ke Turki
PPP Sebut Anggota Wantimpres Mardiono Sudah Nonaktif dari Partai
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid Dianugerahi Democracy Figures 2019
Saat Barang Sitaan Penumpang di Bandara Disulap Jadi Pohon Natal
DPP NasDem Safari Konsolidasi Pengurus ke Wilayah Sumatera
Pemotor Cabul Bikin Heboh Penghuni Indekos di Depok
Pegawai Kementerian BUMN Ungkap Beda Kepemimpinan Erick Thohir dan Rini Soemarno
Dekan UMB Sebut Anak Stres Bukan Karena UN, Tapi Persepsi Salah Tentang Kecerdasan
Mahfud, Sandiaga Uno dan Tito Diundang di Mukernas PPP
Kemendikbud Siap Beberkan Kajian Soal Penghapusan UN Saat RDP dengan DPR
Kenali Sejumlah Tanda-Tanda dari Buah dan Ikan yang Terkontaminasi Formalin
Komisi IV DPR Soroti Banyaknya TKI Terlantar di Bandara Asing
Kerja Bakti, Warga Citayam Village Tangkap Anak Kobra
Sadar Kelola Aset Besar, Erick Thohir Mau Pemimpin BUMN Bersih dan Profesional
PGRI Keluhkan Aturan dan Regulasi di Kemendikbud Bikin Guru Tak Merdeka
Kanselir Jerman Masih Jadi Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Versi Forbes
Jelang Natal, Polri Fokuskan Pengamanan Gereja dan Jemaat Beribadah
Menteri Erick Ingatkan Pimpinan BUMN Waspada Godaan Harta, Takhta dan Wanita
Lagi Tunggu Pembeli, Pedagang Sayur di Pasar Depok Dipatuk Anak Kobra
'Pertempuran' Facebook dan Schrems Hampir Berakhir
VIDEO: Struktur Bata Diduga Candi Pra-Majapahit Ditemukan di Kota Batu
PGRI Soal Sistem UN Dihapus: Ini Jangan Coba-coba, Perlu Kajian Matang
China Peringati 82 tahun Pembantaian Nanjing
Penjara Aktivis dan Tapol di Saudi Kebakaran, Tiga Napi Tewas dan 21 Luka
Lagi-Lagi, Sri Mulyani Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh Dunia Versi Forbes
Komplotan Jambret Bikin Resah Pengunjung Kota Tua Ditangkap
Daniel Mananta: Agnez Mo Lebih Indonesia dari yang Bilang Dia Gak Indonesia