Kapal Bawa 43 Kru dan 6.000 Ekor Ternak Tenggelam di Jepang
Merdeka.com - Regu penyelamat di Jepang hari ini mencari kapal yang membawa 43 kru dan hampir 6.000 ekor ternak yang dikhawatirkan tenggelam setelah mengirim tanda darurat saat cuaca buruk di Laut China Timur.
Penjaga pantai Jepang mengatakan, satu orang ditemukan dalam sebuah pencarian yang melibatkan empat kapal dan beberapa pesawat.
Dilansir Aljazeera, Kamis (3/9), kru yang selamat asal Filipina, Sareno Edvarodo (45) mengatakan kepada penjaga pantai, Gulf Livestock 1, kapal berbendera Panama dengan panjang 139 meter, terbalik setelah mati mesin.
Kapal kargo itu kemudian mengirim panggilan darurat dari sebelah barat pulau Amami Oshima di barat daya Jepang pada Rabu saat wilayah itu dilanda angin kencang, gelombang tinggi dan hujan lebat dari Topan Maysak saat menuju Semenanjung Korea.
Penjaga pantai Jepang mengatakan, pesawat pemantau P-3C melihat Edvarodo, yang merupakan kepala pegawai kapal pada Rabu malam. Dia memakai pelampung dan melambaikan tangan saat terombang-ambing di air.
Menurut Edvarodo, yang bisa berjalan dan dalam keadaan sehat, kapal tersebut mati mesin sebelum dihantam gelombang dan terbalik, seperti disampaikan salah seorang juru bicara penjaga pantai.
Saat kapal terbalik, para kru diminta memaki pelampung. Edvarodo mengatakan, dia melompat ke laut dan tak melihat anggota kru kapal lainnya sebelum dia diselamatkan.
Para kru terdiri dari 39 orang Filipina, dua dari Selandia Baru, dan dua orang dari Australia.
Kapal Gulf Livestock 1 meninggalkan Napier di Selandia Baru pada 14 Agustus dengan muatan 5.867 ekor ternak dan 43 kru, menuju Pelabuhan Jingtang, Tangshan, China. Perjalanan diperkirakan memakan waktu 17 hari, kata Kementerian Luar Negeri Selandia Baru kepada Reuters.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnya