Kisah Empat Bersaudara di Singapura Berada di Garis Depan Lawan Covid-19
Merdeka.com - Di saat kebanyakan warga Singapura bekerja dari rumah karena wabah corona dalam beberapa pekan ini, empat orang dari lima bersaudara keluarga Surani ini tetap bekerja di luar, berada di garis depan setiap hari.
Firdaus (37) dan Sersan Faiz (27), bertugas di Pasukan Pertahanan Sipil Singapura ,(SCDF). Putri sulung keluarga itu, Fazlina (36), adalah perawat klinis di rumah sakit Tan Tock Seng. Adik keempat mereka, Sersan Staf Sakinah (29), petugas tanggap darurat Pasukan Kepolisian.
Saudara kelima mereka, seorang perempuan, bekerja sebagai manajer cabang regional di toko makanan dan minuman.
Pada Jumat (10/4), yang merupakan Hari Saudara Kandung, yang diperingati di sebagian wilayah di dunia, empat bersaudara ini berangkat kerja untuk bertugas di garis depan dalam melawan virus corona.
Didorong oleh orang tua mereka untuk mengejar karir di lembaga-lembaga publik, pekerjaan mereka sehari-hari telah dipengaruhi oleh pandemi ini, hingga tingkat yang berbeda-beda.
Faiz, yang termuda, adalah paramedis SCDF yang tugasnya termasuk menanggapi keadaan darurat medis dan memberikan perawatan pra-rumah sakit kepada pasien.
Meskipun tidak banyak yang berubah sejak wabah, Faiz mengatakan dia sekarang diharuskan memakai APD saat mendatangi pasien. Dia telah bekerja di SCDF selama empat tahun.
Sebagai spesialis pusat operasi, Firdaus, yang tertua, adalah titik kontak pertama bagi anggota masyarakat ketika mereka menelepon hotline darurat SCDF, 995. Dia mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menentukan respons yang sesuai, yang baru-baru ini termasuk melakukan triase medis, atau memprioritaskan urutan perawatan, untuk pasien Covid-19 yang dicurigai. Dia telah 15 tahun bekerja di SCDF.
Saat staf pusat operasi berkomunikasi dengan para responden darurat untuk memantau situasi di lapangan, para bersaudara ini kadang berpapasan ketika sedang bertugas.
"Sungguh menghangatkan hati jika saya bisa mendengar suara Firdaus di ujung saluran telepon atau di udara," kata Faiz, dilansir dari The Straits Times, Jumat (10/4).
"Kita harus profesional, tetapi senang mengetahui bahwa dia ada di sana melakukan perannya dalam kepolisian," tambah Firdaus.
Sebagai seorang perwira polisi, Sakinah sekarang secara teratur dikerahkan ke Fasilitas Karantina Pemerintah untuk menjaga ketertiban.
Fazlina, yang bekerja di unit ginjal, telah mulai melakukan prosedur dialisis rawat jalan untuk pasien dialisis yang dilayani dengan perintah karantina rumah.
Kedua bersaudara ini sangat dekat, dan sering berjanji bertemu untuk makan bareng, kata Fazlina.
Sebelum pandemi ini, seluruh keluarga akan berkumpul bersama setiap bulan untuk piknik di East Coast Park atau makan di rumah orang tua mereka di Hougang, tempat Faiz dan Sakinah masih tinggal. Firdaus dan Fazlina menikah dan tinggal bersama keluarga mereka sendiri.
Kata ayah mereka, Surani Kasnan, tukang las berusia 62 tahun, "Saya selalu mendukung anak-anak saya. Dengan situasi saat ini, saya bangga dan senang mereka dapat melakukan bagian mereka untuk Singapura."
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca Selengkapnya