Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Intelijen Selandia Baru Gagal Antisipasi Serangan di Christchurch?

Mengapa Intelijen Selandia Baru Gagal Antisipasi Serangan di Christchurch? Polwan berhijab jaga pemakaman korban penembakan Selandia Baru. ©REUTERS/Jorge Silva

Merdeka.com - Slogan "Ini Bukan Kita" kini tengah berkumandang di seantero Selandia Baru selepas peristiwa serangan teroris di dua masjid di Christchurch dua pekan lalu. Pemerintah juga memberlakukan aturan baru tentang kepemilikan senjata sebagai respons atas peristiwa memilukan dalam sejarah Selandia Baru itu.

Namun di tengah mengalirnya dukungan bagi warga muslim di Negeri Kiwi, banyak pihak masih mempertanyakan, bagaimana pelaku, Brenton Tarrant, pria 28 tahun asal Australia bisa tidak terlacak dalam radar intelijen.

Dilansir dari laman Aljazeera, Senin (25/3), sejumlah pengamat mengatakan jawaban untuk pertanyaan itu ada kaitannya dengan radikalisasi melalui dunia maya. Selain itu peristiwa ini juga menunjukkan kegagalan aparat keamanan dalam mengantisipasi ancaman dari kaum supremasi kulit putih semacam Tarrant. Tak hanya itu, sejumlah kalangan juga menyebut pandangan atau pemahaman para politisi anti-imigran serta adanya rasa takut terhadap Islam atau Islamofobia yang menyebar melalui media di seluruh dunia, termasuk Selandia Baru, juga menjadi faktor terjadinya serangan itu.

Perdana Menteri Jacinda Ardern dua hari lalu mengumumkan Komisi Tinggi akan menyelidiki kasus Christchurch ini.

"Penyelidikan ini akan melihat apa yang bisa dilakukan dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah serangan serupa," kata Ardern. "Segala aspek akan diselidiki."

Sejauh ini relatif hanya ada sedikit informasi tentang siapa Tarrant sebenarnya. Dalam surat panjang atau manifesto yang dia tulis, dia mengaku terinspirasi melakukan pembunuhan massal setelah menyaksikan "invasi" imigran di Prancis pada 2017 dan menyerukan Museum Hagia sophia di Turki dibersihkan dari segala menara masjid yang ada.

Yang jelas, Tarrant selama ini sudah terjerumus ke dalam jaringan kelompok ekstrem kanan seperti jejak digital yang menunjukkan dia kerap berselancar di situs 8chan, laman yang berisi berbagai pesan anonim penuh bahasa kasar dan ancaman.

baru hadiri salat jumat di masjid al noor

PM Selandia Baru hadiri salat Jumat di Masjid Al Noor ©REUTERS

Kelompok ekstrem kanan ini terdiri dari orang-orang dengan pandangan politik dari mulai konservatif sayap kanan arus utama hingga ke supremasi kulit putih yang pro-kekerasan.

Inti dari kelompok ini adalah menyampaikan pesan ancaman anti-imigran, Islamofobia, dan keyakinan nasionalis kulit putih. Ketiga unsur itu banyak termuat dalam manifesto yang ditulis dan dipublikasikan Tarrant beberapa menit sebelum dia melancarkan serangan di Christchurch.

Pengamat mengatakan alasan mengapa aktivitas Tarrant tidak dipandang sebagai ancaman berbahaya adalah karena diketahui aktivitas dia terbatas hanya di situs semacam 8chan.

Menurut Jarrod Gilbert, pengajar senior bidang kriminal di Universitas Canterbury, kasus Tarrant yang menganut paham supremasi kulit putih dan penuh narasi kekerasan, dipandang tidak lagi berupa ancaman fisik karena aktivitas mereka terbatas hanya di ruang privat di dalam rumah.

"Dengan kelompok ekstrem kanan dan komunitas dunia maya, kita tidak tahu seberapa besar sebetulnya mereka ini," kata Gilbert kepada Aljazeera.

"Mereka berbeda dengan kaum skinhead di masa lalu. Mereka eksis di kamar tidur dan di dunia internet dan saling terhubung lewat kebencian," kata dia.

Presiden Asosiasi Polisi Selandia Baru Chris Cahill mengatakan memantau aktivitas hanya satu orang saja di dunia maya adalah pekerjaan yang "cukup sulit", apalagi keseluruhan aktivias kelompok ekstrem kanan yang kemungkinan memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia.

"Sangat mudah bagi orang untuk jadi semacam pahlawan jari di dunia maya dan menyampaikan berbagai narasi kebencian tapi tidak pernah melakukan tindakan nyata di luar kamar mereka."

"Saya yakin polisi dan intelijen memantau tapi media sosial adalah dunia yang sangat luas dan ada banyak tempat untuk bersembunyi," kata dia. "Untuk memahami kombinasi ancaman semacam ini sungguh sulit."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Didampingi Prabowo Tinjau Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi, Jokowi: Peragaan Bantuan ke Gaza
Didampingi Prabowo Tinjau Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi, Jokowi: Peragaan Bantuan ke Gaza

Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.

Baca Selengkapnya
Merdunya Suara Bintara Polisi Tilawah Bareng Dua Anaknya, Bikin Netizen Kagum dan Salut
Merdunya Suara Bintara Polisi Tilawah Bareng Dua Anaknya, Bikin Netizen Kagum dan Salut

Suaranya terdengar begitu indah dan mampu membius para netizen hingga merasakan kagum.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tentara AS Peserta Super Garuda Shield Hilang di Hutan Karawang Hingga Ditemukan Tewas
Kronologi Tentara AS Peserta Super Garuda Shield Hilang di Hutan Karawang Hingga Ditemukan Tewas

Super Garuda Shield rutin dihelat setiap tahun dan diikuti tentara dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat hingga Jepang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya
Kelaparan Ekstrem, Warga Palestina yang Terjebak di Jalur Gaza Terpaksa Memakan Rumput
Kelaparan Ekstrem, Warga Palestina yang Terjebak di Jalur Gaza Terpaksa Memakan Rumput

Tentara Israel tetap berencana memperluas serangan ke wilayah Gaza bagian selatan di tengah minimnya pasokan makanan, air, dan perawatan medis.

Baca Selengkapnya
Ada Apa Puluhan Tentara Australia Datangi Mako Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya? Sosoknya Prajurit Pilihan Negeri Kanguru
Ada Apa Puluhan Tentara Australia Datangi Mako Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya? Sosoknya Prajurit Pilihan Negeri Kanguru

Prajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?

Baca Selengkapnya
Kronologi Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Ruko Kelapa Gading, Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan
Kronologi Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Ruko Kelapa Gading, Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan

Identitas pelaku didapat setelah petugas mengecek tangkapan layar dari CCTV di sekitar TKP penemuan jasad RN.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya