Rusia Minta Jerman Berikan Rincian Uji Racun Novichok yang Dilakukan Terhadap Navalny

Merdeka.com - Rusia telah meminta Jerman untuk memberikan rincian lengkap tes medis yang dilakukan pada Alexei Navalny, seorang politisi oposisi Rusia yang terbaring koma di Berlin setelah diduga keracunan di Siberia bulan lalu.
Surat kabar Rusia RBC mengatakan kantor jaksa penuntut umum telah meminta informasi kepada kementerian kehakiman Jerman tentang perawatan Navalny, termasuk hasil tes untuk obat-obatan, racun, logam berat, dan penghambat kolinesterase, yang memengaruhi sistem saraf.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (3/9), belum ada komentar langsung dari kantor kejaksaan, atau dari kementerian kehakiman Jerman tentang bagaimana mereka akan menanggapi permintaan tersebut.
Jaksa Rusia mengatakan bulan lalu mereka melihat tidak perlu penyelidikan kriminal atas kasus tersebut karena mereka tidak menemukan tanda-tanda bahwa kejahatan telah dilakukan.
"Apakah ada kesimpulan dari komisi ahli medis forensik dengan analisis spektral rinci dari setiap zat narkotika, psikotropika, kuat, dan beracun yang diidentifikasi dalam organisme A.A. Navalny, termasuk logam berat?" tanya surat itu, yang diposting secara lengkap di situs RBC.
"Apakah ada zat yang ditemukan di Spesimen biologis Navalny dari kelompok penghambat kolinesterase? Yang mana tepatnya?"
Dalam surat itu, jaksa Rusia juga mengajukan serangkaian pertanyaan rinci lainnya, termasuk: Obat apa yang digunakan untuk merawat Navalny, dan dalam dosis berapa? Kemudian, apakah kondisinya memburuk, dan mengapa?
Dan pertanyaan selanjutnya apa hasil tes jantung dan pernafasan dan sistem saraf pusat Navalny.
Kantor kejaksaan meminta sampel diambil dari darah, urine, rambut, kuku, air liur, dan bagian dalam pipi Navalny, serta salinan laporan medis segera disediakan.
Mereka berjanji untuk memperlakukan hasil secara rahasia, dan semata-mata untuk tujuan menyelidiki apa yang terjadi pada Navalny.
Surat tersebut mengatakan bahwa penyelidik Rusia telah menyita lebih dari 100 barang, memeriksa rekaman televisi sirkuit tertutup dan memerintahkan lebih dari 20 pemeriksaan forensik, tetapi sejauh ini belum menemukan bukti bahwa Navalny telah menjadi korban tindakan kriminal yang disengaja.
Inggris Desak Penjelasan Rusia
Sementara itu pemerintah Inggris menegaskan bahwa Rusia harus menjelaskan mengapa Alexei Navalny diracun dengan zat saraf jenis Novichok.
Inggris mengatakan penggunaan kembali senjata kimia itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Tes toksikologi yang dilakukan di laboratorium militer Jerman terhadap sampel darah Navalny menghasilkan apa yang disebut Jerman sebagai "bukti tegas" bahwa Navalny diracuni dengan Novichok.
"Pemerintah Rusia punya kasus yang jelas untuk dijawab. Harus menjelaskan tentang apa yang terjadi pada Navalny," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam pernyataan seperti dilansir Reuters.
"Benar-benar tidak dapat diterima bahwa senjata kimia terlarang ini kembali digunakan, dan sekali lagi kami melihat kekerasan diarahkan terhadap tokoh oposisi terkemuka Rusia."
Inggris mengatakan Rusia menggunakan Novichok untuk meracuni mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di Kota Salisbury di Inggris pada 2018.
Navalny, penentang Presiden Vladimir Putin selama dekade terakhir, jatuh sakit dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada 20 Agustus setelah minum teh di bandara. Pendukungnya meyakini Navalny menjadi sasaran Kremlin, tetapi pihak berwenang Rusia mengatakan tidak ada bukti tentang hal ini.
Navalny diterbangkan bulan lalu ke rumah sakit Charite di Berlin, di mana dokter mengatakan dia mungkin telah diracuni dengan Novichok yang menjadi penghambat kolinesterase. Zat ini ditemukan dalam racun saraf seperti yang digunakan dalam percobaan keracunan agen ganda Rusia di Inggris pada tahun 2018.
Baca Selanjutnya: Inggris Desak Penjelasan Rusia...
(mdk/bal)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami