Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejumlah Gorila di Kebun Binatang San Diego AS Positif Covid-19

Sejumlah Gorila di Kebun Binatang San Diego AS Positif Covid-19 Gorila gunung Kongo. ©Reuters/Kenny Katombe

Merdeka.com - Sejumlah gorila di San Diego Zoo Safari Park dites positif virus corona yang diyakini merupakan kasus pertama di antara kelompok primata di AS dan kemungkinan di dunia.

Direktur Eksekutif San Diego Zoo Safari Park, Lisa Peterson kemarin menyampaikan kepada AP, delapan gorila yang tinggal bersama diyakini terinfeksi virus corona dan beberapa ekor dari mereka mengalami batuk.

Nampaknya mereka terinfeksi dari seorang anggota tim perawatan satwa kebun binatang, yang juga dites positif virus corona tapi tanpa gejala dan memakai masker sepanjang waktu selama berada di sekitar para gorila. Demikian dilansir dari Aljazeera, Selasa (12/1).

Taman safari ini telah ditutup untuk umum sejak 6 Desember 2020 saat negara bagian California memberlakukan lockdown untuk menekan kasus virus corona.

Sediktinya dua ekor gorila mulai batuk-batuj pekan lalu, sementara gorila ketiga menunjukkan gejala.

Hasil tes positif tiga ekor gorila ini dikonfirmasi Departemen Agrikultur Nasional Laboratorium Pelayanan Kedokteran Hewan. Feses atau kotoran dari delapan ekor gorila diambil untuk dites.

Peterson mengatakan, di luar hidup tersumbat dan batuk-batuk, kondisi delapan gorila ini sehat.

"Mereka masih dikarantina bersama-sama dan tetap makan dan minum. Kami berharap kesembuhan total," ujarnya.

Gorila memiliki kesamaan DNA sampai 98 persen dengan manusia dan berbagai penelitian menemukan beberapa primata rentan terinfeksi Covid-19.

Belum diketahui apakah gorila akan mengalami reaksi serius terhadap penyakit ini yang telah menewaskan hampir 2 juta orang dan menginfeksi 91 juta lainnya secara global.

Gorila yang terinfeksi di kebun binatang San Diego ini adalah gorila dataran rendah barat, yang populasinya telah menurun lebih dari 60 persen selama 20 tahun terakhir karena perburuan dan penyakit, menurut WWF.

Pejabat kebun binatang berbicara dengan para ahli yang telah merawat virus corona pada manusia jika hewan tersebut mengalami gejala yang lebih parah.

Mereka akan tetap bersama karena memisahkan mereka bisa berbahaya bagi gorila yang hidup dalam kelompok yang erat.

"Ini adalah satwa liar dan mereka memiliki ketahanan sendiri dan penyembuhannya berbeda dari kita," kata Peterson.

Pada Senin, kebun binatang ini meningkatkan tindakan pengamanan untuk stafnya, termasuk memakai pelindung wajah dan kacamata saat bekerja dan bersentuhan dengan hewan.

Konfirmasi bahwa gorila rentan terhadap virus corona berkontribusi pada informasi tentang bagaimana pandemi dapat memengaruhi spesies ini di habitat asli mereka di mana mereka bersentuhan dengan manusia dan material manusia.

Pihak kebun binatang berencana untuk membagikan apa yang dipelajarinya dengan pejabat kesehatan, konservasionis, dan ilmuwan untuk mengembangkan langkah-langkah untuk melindungi gorila di hutan Afrika.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya