Menurut Pakar, Ini 6 Hal Terburuk yang Tak Seharusnya Diucapkan Anak kepada Orangtua

Merdeka.com - Kata-kata bisa menyakiti sedemikian rupa, terutama ketika diucapkan oleh orang-orang yang paling kita sayangi. Kalimat pedas dari orangtua bisa melukai hati seorang anak. Namun sebuah kalimat yang menyakitkan dari mulut anak pun bisa membuat orangtua merasa terpuruk.
"Pada tingkat tertentu, sebagian besar orangtua bertanya-tanya apakah mereka orangtua yang baik dan apakah mereka telah melakukan yang terbaik untuk anak-anak," tutur Elizabeth Jeglic, PhD, dosen psikologi di John Jay College dan penulis Protecting Your Child from Child Abuse: What You Need to Know to Keep Your Kids Safe. "Ketika anak-anak mengatakan hal menyakitkan, [kata-kata] itu menyentuh ketakutan dan rasa tidak aman tersebut, menjadikannya terasa lebih nyata, mengakibatkan rasa sakit."
Seperti dilansir Reader's Digest, ini kalimat-kalimat paling menyakitkan yang tak seharusnya diucapkan seorang anak kepada orangtua serta kalimat alternatif yang bisa dipilih untuk menyampaikan ketidaksetujuan kepada mereka.
1. "Ibu temanku jauh lebih baik daripada Mama."
"Seorang anak harus menunjuk observasi yang diikuti dengan pertanyaan," kata dokter anak dan penulis hose Bad @$$ Kids Are Those? A Parents Guide to Behavior for Children of all Ages, Jarret Patton, MD.
Jangan sampai menghujat orangtua dengan pernyataan yang menyiratkan dirinya sebagai orangtua buruk, apalagi sampai dibandingkan dengan orangtua lain.
"Ibu temanku mengizinkan dia traveling sendiri. Kenapa Mama nggak ngasih izin buat aku?" Pernyataan seperti itu bakal diterima lebih baik daripada, "Ibu temanku jauh lebih baik daripada Mama."
2. "Seandainya saja ayahku bukan Papa."
Tentu saja Anda tidak serius dengan kata-kata ini, namun pada saat Anda mengucapkannya Anda memang memikirkan hal itu. Anda merasa orangtua tidak bisa mengerti, sehingga Anda berharap punya orangtua yang lain.
"Seorang anak, seperti kebanyakan orang dewasa, kehilangan kendali ketika dikuasai emosi," tutur Dr. Patton. "Hasilnya bisa jadi pernyataan yang menyakitkan. Seringkali ini cuma sekadar tahap perkembangan emosional pada anak-anak yang masih belum punya kemampuan nalar memadai [tetapi anak yang sudah dewasa juga bisa hilang kesabaran]."
3. "Kuharap kalian nggak ada/mati."
Ini jelas kalimat terburuk yang bisa diucapkan seorang anak kepada orangtuanya. Kalimat seperti ini bisa saja terlontar ketika seorang anak merasa tak tahan lagi dengan tindakan orangtua yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Biasanya terjadi saat anak merasa dihakimi terus-menerus. Menurut Lynn R. Zakeri, LCSW, seorang psikolog yang berpraktik di Chicago, kalimat seperti itu tercetus sebagai upaya tak sadar untuk membuat diri Anda merasa memiliki kendali di dalam situasi tak menyenangkan yang berhubungan dengan orangtua.
Mengharapkan orangtua tak ada, menghilang, atau mati merupakan kata-kata yang keterlaluan. Anda boleh saja marah, namun cobalah untuk menggunakan kalimat yang tidak menyakiti. "Kalau aku perlu pendapat Mama, nanti aku bakal tanya." Setidaknya Anda bisa menggunakan kalimat ini.
4. "Ayah tuh, orangtua yang buruk."
Kalimat ini sering terlontar saat anak tidak setuju dengan keputusan yang diambil orangtua untuknya. Kalimat menyerang seperti ini tidak akan menghasilkan perubahan yang bermanfaat untuk Anda.
"Serangan personal adalah cara efektif untuk menutup diskusi dan mengubahnya menjadi pertengkaran sengit," jelas Toni Coleman, LCSW, CMC, seorang psikoterapis.
Daripada mengucapkan kalimat seperti ini, lebih baik memberikan penjelasan yang menunjukkan bahwa Anda memang mampu untuk mempertanggungjawabkan pilihan Anda, bisa dipercaya, dan tidak akan menyalahi aturan.
"Berikan penjelasan terbaik kenapa Anda perlu diizinkan untuk melakukannya, berdasar pada seberapa besar tingkat kepercayaan orangtua terhadap kesiapan Anda."
5. "Aku benci kalian."
Benci adalah kata yang sangat tajam. Bayangkan kalau Anda mengatakannya kepada orangtua dan ternyata itu adalah kata terakhir yang sempat Anda ucapkan kepadanya. Tidakkah Anda akan menyesalinya seumur hidup?
"Jika sesuatu yang buruk terjadi dan ini adalah kalimat terakhir Anda kepadanya, Anda akan kesulitan untuk memaafkan diri sendiri," kata Kristie Overstreet, penasihat klinis profesional dan penulis Fix Yourself First: 25 Tips to Stop Ruining Your Relationship.
6. "Papa memang nggak sayang aku."
"Jangan menuduhnya tidak sayang, karena Anda tahu itu tidak benar," tutur Tina B. Tessina, PhD, seorang psikoterapis dan penulis How to Be Happy Partners: Working It Out Together. "Menyayangi Anda tidak sama dengan membiarkan Anda melakukan apapun yang Anda inginkan."
Jika Anda memang punya keberatan, cobalah untuk melihatnya dari sudut pandang orangtua Anda terlebih dahulu. Jika Anda ingin mendapatkan izin untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka izinkan, berikan penjelasan mendetail. Biasanya mereka akan memberikan izin pada akhirnya.
Itulah hal-hal terburuk yang bisa dikatakan oleh seorang anak kepada orangtua.
Baca juga:
4 Hal yang Harus Diingat untuk Tenangkan Anak yang Sedang Tantrum di Rumah
Pastikan Ada Waktu Bermain untuk Cegah Kekhawatiran pada Anak-Anak
Begini Cara yang Bisa Diterapkan Orangtua untuk Menidurkan Anak di Kamar Sendiri
Menurut Psikolog, Ini Cara Buat Pembelajaran Online Menyenangkan bagi Anak
Cara Sukses 'Operasi Senyap' di Atas Ranjang Saat Sudah Miliki Momongan
Baca Selanjutnya: 1 "Ibu temanku jauh lebih...
(mdk/tsr)
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami