Dinilai Abaikan Kerumunan Sepak Bola, Kapolsek Walantaka di Serang Dicopot

Merdeka.com - Kapolsek Walantaka, AKP Kasmuri terpaksa harus meninggalkan jabatannya sebagai pimpinan polisi di kecamatan tersebut. Hal dikarenakan ia dianggap mengabaikan kerumunan para penonton yang menyaksikan final pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) Kerbau Cup, di Lapangan Cibogo, Serang pada Rabu (2/12) lalu.
Melansir dari Liputan6, Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadit Pranoto menyebutkan jika posisi AKP Kasmuri langsung digantikan oleh Wakapolsek Serang AKP Sudibyo.
Pencopotan ini merupakan upaya tegas dalam menegakkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir. Ia mengimbau agar semua pihak senantiasa disiplin untuk saat ini.
"Tentunya ini menjadi bahan pelajaran dan evaluasi bagi kita dan berharap tidak terjadi lagi. Di masa pandemi tetap terapkan protokol kesehatan, agar masyarakat semakin disiplin. Izin keramaian kita tidak mengeluarkan," kata Yunus di Mapolres Serang Kota, usai serah terima jabatan Kapolsek Walantaka, Kamis (3/12/2020)
Keputusan Mutlak Mapolda Banten

©2020 Liputan6/editorial Merdeka.com
Yunus menyebut pergantian Kapolsek Walantaka merupakan keputusan tegas dari Mapolda Banten yang mengacu pada hasil evaluasi kinerja jajarannya. Saat ini AKP Kasmuri berpindah posisi menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pengendalian Operasi (Dal Ops) Polres Serang Kota.
"Mutasi kapolsek, tentunya ini kewenangan Polda dan kebijakan pimpinan, kami hanya melaksanakan tugas, bisa kepada siapa saja dan kapan saja. Kemungkinan ada pertimbangan, keputusannya ada di Polda, ada evaluasi kinerja," terangnya.
Kronologi Pencopotan
Kapolsek Walantaka terpilih, AKP Sudibyo, mengungkapkan jika pergantian posisi di Kapolsek Walantakan salah satunya karena adanya kerumunan massa saat pelaksanaan final sepak bola Kerbau Cup di Cibogo.
Dalam kesepatan itu dirinya berjanji akan melaksanakan tugas sebaik mungkin melalui pembenahan dari penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 di Walantaka.
"Saya belum begitu jelas, mungkin karena ada pertandingan sepak bola yang menyebabkan pengerahan massa dalam jumlah banyak. Kita akan berkomunikasi dengan camat, danramil, semoga Kecamatan Walantaka bisa aman, lancar dan kondusif," kata Kapolsek Walantaka, AKP Sudibyo, di tempat yang sama, Kamis (3/12/2020).
Memproses Kasus Kerumunan
Selain mencopot Kapolsek, pihak kepolisian juga saat ini masih memproses kerumunan tersebut dengan meminta keterangan dari para penyelenggara. Ke depan pihaknya tidak akan mengeluarkan izin terkait pelaksanaan acara yang mengundang keramaian seperti sepak bola dan lainnya.
Sebelumnya dari flyer yang beredar, pertandingan sepak bola tersebut terbuka untuk umum dengan biaya pendaftaran sebesar Rp800 ribu. Masa pendaftaran berlangsung sejak 7 hingga 24 September 2020 lalu dan pertandingan dimulai 27 September 2020 dengan hadiah utama satu ekor kerbau.
Baca Selanjutnya: Keputusan Mutlak Mapolda Banten...
(mdk/nrd)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami