Peristiwa 11 Juli 1405: Dimulainya Pelayaran Cheng Ho ke Wilayah Samudra Hindia

Advertisement
Merdeka.com - Cheng Ho berasal dari bangsa Hui, salah satu bangsa minoritas Tionghoa. Moyangnya mula-mula tinggal di Xi Yu. Kemudian mereka pindah ke Tiongkok Barat Daya dan menetap di Provinsi Yunnan. Kakek dan ayah Cheng Ho telah melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu menunaikan ibadah haji, yang pada saat itu untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekah bukan sesuatu yang mudah mengingat perjalanannya yang jauh dan penuh rintangan.
Menurut catatan sejarah, Cheng Ho adalah Muslim yang taat. Ia giat memajukan penyebaran agama Islam baik di Tiongkok maupun di negara-negara asing. Ia memulai pelayaran pertamanya ke daerah-daerah di Samudra Hindia pada 11 Juli 1405. Pelayaran tersebut dilakukan atas perintah dari Kaisar Yongle di mana dalam pelayaran tersebut Cheng Ho sempat singgah di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Semarang.
Berikut informasi mengenai peristiwa 11 Juli 1405, dimulainya pelayaran Cheng Ho ke wilayah Samudra Hindia telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan repositori.uin-alauddin.ac.id pada Minggu, (11/07/2021).
Advertisement
Sekilas tentang Cheng Ho
Cheng Ho lahir dengan nama Ma He pada tahun 1371 M. Ia merupakan putra kedua dari sebuah keluarga muslim dari Kunyang yang sekarang bernama Jinning. Wilayah tersebut berada di Selatan Kunming atau barat daya Danau Dian di Provinsi Yunan. Selain memiliki seorang saudara laki-laki bernama Ma Wenming, Cheng Ho juga memiliki empat orang saudara perempuan. Ayah Cheng Ho bernama Ma Haji, sementara ibunya bernama marga Wen.
Sejak kecil Cheng Ho sudah sering mendengar cerita perjalanan kakek dan ayahnya di Mekah, cerita ini benar-benar menginspirasi Cheng Ho untuk dapat melakukan perjalanan seperti mereka.
Advertisement
Pelayaran Cheng Ho pada 11 Juli 1405
Di kemudian hari Cheng Ho mendapatkan perintah dari Kaisar Chu Ti Dinasti Ming untuk melakukan pelayaran pertamanya ke berbagai belahan dunia. Selama 1905-1933, Cheng Ho berhasil mendatangi 30 negara, termasuk sejumlah negara di Nusantara.
Pena sejarah mencatat perjalanan panjang itu tidak hanya mengembangkan misi perdagangan dan diplomasi politik. Tapi, juga menyiarkan ajaran Islam. Laksamana Cheng Ho adalah Muslim asal Provinsi Yunan, Mongol.
Pertengahan Juli, tepatnya 11 Juli 1405. Armada kolosal Laksamana Cheng Ho meninggalkan Pelabuhan Nanjing, Cina, dengan kapal harta seluas 6.300 meter persegi bersama puluhan kapal pendukung. Armada dengan sekitar 30 ribu awak bertolak ke arah selatan menuju Samudra Pasifik hingga tiba di perairan Nusantara. Tepatnya di pelabuhan Kota Semarang, Jawa Tengah dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya adalah Kelenteng Sam Po Kong yang masih berdiri hingga kini.
TOPIK TERKAIT
Advertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami