Punya Manfaat yang Sama, Kemenkes Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Jenis Vaksin
Merdeka.com - Program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan di Indonesia secara bertahap sejak awal tahun. Berbagai merek vaksin diketahui digunakan oleh pemerintah dalam program vaksinasi ini. Salah satunya adalah vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca ini cukup efektif untuk menangkal varian baru Covid-19. Meski begitu tak sedikit orang menolak vaksin ini lantaran muncul isu bahwa vaksin tersebut memiliki efek samping yang berbahaya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan. Hal ini lantaran vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang lebih besar.
“Yang saat ini justru menjadi tantangan adalah soal ketersediaan vaksin. Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19, membuat negara produsen vaksin Covid-19ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (25/05).
Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Jenis Vaksin
Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. Sebab, semua vaksin yang digunakan sudah lolos uji klinis dan memiliki manfaat yang sama sehingga aman untuk digunakan.
"Kita mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. Apalagi semua negara saat ini tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19. Jadi vaksin dengan merk apapun memiliki manfaat yang sama," sambungnya.
(mdk/anf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya