Umumkan Positif Corona, Bintang Emon Ungkap Lagi Diendorse Covid-19
Merdeka.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari seorang komika, Bintang Emon. Ia baru saja mengumumkan lewat unggahan video di Instagram terverifikasi miliknya bahwa dirinya terpapar virus Corona atau Covid-19.
Komika berusia 25 tahun ini mengumumkan kabar itu dengan cara yang unik. Ia diketahui menyampaikannya lewat gaya satire dengan mengangkat isu tuduhan maraknya sejumlah orang yang dianggap di-endorse oleh penyakit tersebut.
Tak hanya itu, dalam unggahannya tampak pula bintang film Milly & Mamet ini juga menjelaskan bagaimana syarat agar mendapat endorse. Selain itu, ia juga secara tidak langsung memberi tahu betapa bahayanya jika terpapar Covid-19.
Berikut selengkapnya.
Bintang Emon Ungkap Lagi Di-endorse Covid-19
Melansir dari unggahan terbarunya di Instagram, terlihat Bintang Emon mengawali videonya itu dengan senyuman. Kemudian, ia pun langsung mengumumkan kabar dirinya tengah di-endorse Covid-19 yang diikuti dengan sejumlah syarat.
Diketahui pula bahwa syarat yang disebutkan Bintang tersebut merupakan gejala yang ia rasakan saat terpapar Covid-19.
"Guys, jadi malam ini gue lagi di-endorse Covid-19 ya. Syaratnya sih simpel, tinggal napas terengal-engal, terus mual-mual, batuk-batuk, sama sakit kepala banget. Oh, sama siap dituduh bagian dari konspirasi dan harus siap disumpah," ungkap Bintang Emon di Instagramnya pada Minggu (20/6/2021).
Instagram/bintangemon ©2021 Merdeka.com
Alasan Terima Endorsement
Sembari berkelakar, Bintang Emon kemudian mengaku bahwa ia menerima endorsement itu lantaran Covid-19 yang seakan dianggap produk ini begitu menjanjikan.
"Ya karena angkanya bagus, ya gue ambil aja lah. Karena kayaknya lagi bakar duit. Soalnya hari ini aja, yang di-endorse ada 10.000 lebih lah. Gila banyak banget kan?" sambungnya.
"Lu bisa lihat gathering talent-nya di rumah sakit terdekat. Lagi bagi-bagi invoice tuh, bagi-bagi duit," tambahnya.
Instagram/bintangemon ©2021 Merdeka.com
Berbagai Kalangan
Lebih lanjut, Bintang Emon juga mengatakan bahwa orang-orang yang di-endorse Covid-19 ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk figur publik.
"Tak peduli latar belakang pendidikan dan status sosial. Dan yang di-endorse dari berbagai lapisan. Yang kaya, centang biru, ada mahasiswa, pelajar dan banyak lah, cuman yang sering disorot kan satu dua ini ya," kata Bintang.
Instagram/bintangemon ©2021 Merdeka.com
Betapa Bahayanya Jika Terpapar Covid-19
Masih dengan satire, Bintang Emon mengatakan bahwa semua gejala yang dirasakan oleh pasien Covid-19 itu hanya akting. Terlepas dari gaya penyampaiannya tersebut, Bintang secara tidak langsung mencoba memberi tahu betapa bahaya jika terkena Covid-19. Di akhir unggahannya, ia juga secara tak langsung mengingatkan untuk menjaga kesehatan.
"Ada temen gue, bokapnya meninggal, itu di-endorse juga. Ada temen gue yang sekarang di rumah sakit napasnya sesek banget. Gila, aktingnya keren banget, Reza Rahadian lewat lah pokoknya. Oke temen-temen jangan lupa, swipe up," tutup Bintang Emon.
Instagram/bintangemon ©2021 Merdeka.com
(mdk/anf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi rumah dipenuhi ribuan laron, bapak-bapak ini tetap melanjutkan acara pengajian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah terjatuh ke dalam sela peron di Stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya