Anies Belum Putuskan Pelaksanaan Rem Darurat di Jakarta

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa memastikan waktu untuk Pemprov melakukan rem darurat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Rencana ini diutarakannya saat penambahan kasus konfirmasi positif di ibu kota cukup tinggi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan rem darurat akan diambil seiring dengan evaluasi mingguan yang dilakukan Pemprov terhadap tren kasus positif di Jakarta.
"Kita lihat dulu situasi ini, karena lagi-lagi, jangan lihat sekadar satu hari satu hari, tapi mingguan, karena memang proses pemeriksaannya pun beberapa hari antara ambil sampel sampai keluar hasil, jadi lihatnya mingguan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/7)
Sejak PSBB diubah menjadi PSBB transisi pada 5 Juni 2020, angka penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta terus merangkak naik. Bahkan tercatat beberapa kali penambahan kasus di Jakarta mencetak rekor terbanyak sejak kasus pertama kali diumumkan pada Maret, yakni 9 Juni 239 kasus, 5 Juli 256 kasus, 8 Juli 344 kasus, 11 Juli 359 kasus, 12 Juli 404 kasus, dan 21 Juli 441 kasus.
Menyikapi tingginya penambahan kasus di Jakarta dikritisi oleh anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. Ia meminta Pemerintah Provinsi DKI bergerak cepat mengkarantina sejumlah tempat dengan kasus sebaran Covid-19 yang cukup tinggi. Politikus PDIP tersebut menilai lonjakan kasus yang terjadi pada Minggu 12 Juli cerminan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelumnya.
"Jelas peningkatan ini adalah dampak atau buah dari kebijakan sebelumnya. Sebaiknya ditelusuri di mana saja ini terjadi dan diisolasi masyarakat daerah tersebut, sedikitnya 3 minggu," ujar Gilbert beberapa waktu lalu.
Politikus yang pernah berkecimpung di World Health Organization (WHO) itu menilai jika Pemprov tidak agresif menemukan daerah sebaran Covid, maka jumlah kasus akan meningkat tidak terkendali.
Namun ia menegaskan bahwa agresif yang dimaksud tidak sama dengan sikap Pemprov saat ini yang secara aktif melacak sebaran virus Corona di ibu kota. Menurutnya, active case finding tidak bisa dijadikan solusi untuk pengendalian sebaran virus Corona.
"Tracing tidak mencegah penularan. Penerapan protokol ketat yang mencegah dan mengurangi jumlah penderita," tuturnya.
Baca Selanjutnya: Menyikapi tingginya penambahan kasus di...
(mdk/fik)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami