Merdeka.com - Korban Penggusuran di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengaku diperlakukan seperti binatang. Mereka seperti tidak dipedulikan oleh pemerintah.
"Kami kayak binatang saja pak. Sudah dihancurkan (tempat) tinggal kami. Tidak ada relokasi," kata Mochamad Hasan Basri salah satu warga di lokasi, Minggu (17/11).
Hasan menyayangkan sikap pemerintah menghancurkan tempat tinggalnya dan warga lainnya tanpa memberikan solusi. Hingga saat ini, dia dan warga lain sama-sekali tidak direlokasi usai digusur.
Hasan dan warga sempat bertahan di lokasi meski diminta untuk meninggalkan tempatnya dalam waktu satu minggu. "Kemarin mau digoyang (bongkar) tapi warga melawan. (Akhirnya) tidak jadi," ucap dia.
Warga berharap tidak dipindah dan tetap diizinkan kembali membangun tempat tinggal mereka seperti semula.
"Kalaupun direlokasi ke rusun kami tidak mau pak, kami kan bukan orang kantoran. Kami susah dagang," kata Hasan.
Hasan masih tetap bertahan di lokasi penggusuran. Entah sampai kapan. Dia bingung hendak ke mana melangkahkan kakinya.
Akhirnya dia membangun gubuk ala kadarnya di sekitar lokasi penggusuran. Gubuk yang jika diperhatikan jauh dari kata layak itu dihuni oleh Hasan beserta dan tiga anak dan seorang istrinya.
Di sana Hasan beserta keluarga merasa kesulitan untuk mengakses sanitasi dan air bersih. "Kami jadi susah sholat pak. Udah berapa dosanya. Biasa tiap malam Jumat Yasinan jadi tidak," ungkap dia.
Sebelumnya, warga yang tinggal di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara digusur pada Kamis (14/11). Mereka yang digusur sampai saat ini masih bertahan sampai waktu yang tidak diprediksi.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com (mdk/noe)
Baca juga:
Warga Sunter ke Anies: Katanya Tidak Ada Penggusuran Saat Kampanye
Karaoke Ilegal Dekat Masjid Agung Semarang Dibongkar
Melihat Aktivitas Warga Muara Angke yang Menolak Penggusuran
Anies Kembali Bangun Kampung Akuarium yang Diratakan Ahok
Renovasi Trotoar Kramat Raya, Petugas Bongkar Bangunan Liar
Rumah Digusur, Pengantin di Puncak Bogor Terpaksa Menikah di Lapak PKL
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Widjatmoko menegaskan pembongkaran beberapa bangunan di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara atas sepengetahuan warga yang akan digusur. Tidak ada intimidasi ataupun kekerasan dalam proses sebelum ataupun saat proses pembongkaran.
Ia menambahkan, ada beberapa warga yang malah membongkar sendiri bangunan semi permanen yang difungsikan sebagai tempat menampung barang rongsok tersebut. Pihaknya hanya membantu.
"Jadi semua atas sepengetahuan warga, bahkan proses pembongkarannya kita hanya membantu, itu dilakukan sendiri oleh mereka," ujar Sigit usai rapat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
Pemkot Jakarta Utara dikatakan Sigit bukan sekadar membongkar lapak-lapak rongsokan warga tanpa ada solusi seperti fasilitas rumah susun.
Rumah susun di Marunda, kata Sigit, telah disediakan Pemkot untuk menampung mereka terdampak penggusuran. Namun menurutnya, tidak ada warga yang mendaftar. Para warga justru kembali ke tempat tinggal masing-masing.
"Mereka pada umumnya kembali ke tempat tinggal, ada yang di Penggilingan, ada yang di daerah Kebon Bawang, ada yang ke Tanah Abang," ujarnya.
Sigit meyakini tidak ada warga yang mendaftar ke rumah susun karena sejatinya pemilik lapak rongsokan tersebut memiliki tempat tinggal. Lokasi rongsokan hanya sebagai tempat usaha.
Warga Sunter ke Anies: Katanya Tidak Ada Penggusuran Saat Kampanye
Karaoke Ilegal Dekat Masjid Agung Semarang Dibongkar
Muatan Truk Trailer Hantam JPO di Matraman
Melihat Aktivitas Warga Muara Angke yang Menolak Penggusuran
Anies Kembali Bangun Kampung Akuarium yang Diratakan Ahok
Renovasi Trotoar Kramat Raya, Petugas Bongkar Bangunan Liar
Rumah Digusur, Pengantin di Puncak Bogor Terpaksa Menikah di Lapak PKL
Pemkab Bogor Tak Beri Kompensasi Warga Puncak Korban Penggusuran
Penggusuran Warkop Elisabeth di Medan Ricuh, Satu Orang Diamankan Satpol PP
KPU: Mantan Napi Korupsi Boleh Maju Pilkada
Bersisa Kapal dan Baju Terapung, Nelayan Kolaka Hilang Misterius
Dijanjikan Pekerjaan, Wanita di Palembang Rela Kirim Foto Bugil
5 Resep Bihun Goreng Enak, dari Bihun Goreng Jawa, Aceh, sampai Korea
3.591 Balita di Sigi Alami Stunting
5 Kesalahan Penyebab Demam yang Kamu Alami Tak Kunjung Sembuh
Gagal Jambret HP, Dua Remaja di Bekasi Babak Belur Dihajar Massa
Diduga Salah Paham, Pria di NTT Tikam Teman Sendiri di Hari Ulang Tahunnya
Novel Baswedan Harap Kabareskrim Berani Ungkap Orang Besar di Balik Kasusnya
Jasad Balita Tanpa Kepala Rupanya Anak yang Hilang di PAUD 2 Minggu Lalu
DPRD DKI Lembur Sabtu-Minggu Demi Kejar Target APBD 2020
Soal Pilkada Tak Langsung, Golkar Bilang Kedaulatan di Tangan Rakyat
Pesan Sri Mulyani ke Jajaran Kemenkeu: Ciptakan Lingkungan Sehat Tanpa Korupsi
CSIS Nilai Pilkada Langsung Jadi Sumber Rekrutmen Tokoh Nasional
Gerindra: Annas Maamun Sangat Layak Mendapatkan Grasi
Bos Jasa Marga: Tol Layang Jakarta-Cikampek untuk Jarak Jauh
Biawak Masuk Polsek Jatinegara, Polisi dan Tahanan Kaget
Anggota TGUPP Anies Jadi Dewas RSUD, Dapat Gaji Double?
Gibran Mau Maju Pilkada Solo, Gerindra Nilai Bukan Bentuk Nepotisme Jokowi
Korut Kirim 'Hadiah Natal' Untuk AS Melalui Situs Uji Coba Rudal
KPK Sebut Penyelundupan Harley Davidson di Pesawat Garuda Modus Umum
KKP Dorong Pembudidaya Ambil KUR, Bunga 6 Persen dan Plafon Rp50 Juta Tanpa Agunan
Rutin Olahraga dan Jaga Pola Makan, Muzdalifah Turun 8 Kilogram
Sandiaga: Kok Kita Jadi Negara Pengimpor Terbesar Produk Halal?
Pengamat soal Chatib Basri Jadi Wakil Komut Bank Mandiri: Dia Bukan Orang Perbankan
Santai Sejenak di Ruang Baca Jakarta
Menhub: Pengoperasian Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Mundur jadi 20 Desember
Kerap Berkonflik, Iran dan AS Saling Tukar Tahanan